BPJS Kesehatan
Lewat Monev KBK, BPJS Kesehatan Pertegas Upaya Peningkatan Kualitas Layanan JKN di FKTP
Pertemuan ini menjadi wujud nyata komitmen BPJS Kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan memastikan tersedianya layanan yang berkualitas
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Dalam upaya memastikan pencapaian indikator Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), BPJS Kesehatan Cabang Ternate menyelenggarakan pertemuan Tim Monitoring dan Evaluasi KBK, Senin (21/4/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah X, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan, Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya (TKMKB), serta perwakilan FKTP Wilayah Maluku Utara.
Pertemuan ini menjadi wujud nyata komitmen BPJS Kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan memastikan tersedianya layanan yang berkualitas bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berdasarkan capaian indikator dalam skema KBK.

Dalam pelaksanaan KBK, terdapat tiga indikator utama yang menjadi acuan evaluasi, yaitu Angka Kontak, Rasio Rujukan Non Spesialistik (RRNS), dan Rasio Peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Terkendali (RPPT).
Berdasarkan data dan temuan dari kegiatan monitoring dan evaluasi, diketahui bahwa sebagian besar FKTP di Provinsi Maluku Utara belum mencapai beberapa target indikator KBK.
Indikator Angka Kontak merupakan salah satu indikator yang tidak tercapai dimana dari 39 FKTP Konsekuensi KBK, hanya 9 FKTP yang mencapai target angka kontak.
Indikator RPPT juga tidak tercapai dimana dari 39 FKTP dengan konsekuensi KBK, sebanyak 32 FKTP tidak mencapai target yang telah ditetapkan.
Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah X, Sofyeni mengatakan bahwa dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, BPJS Kesehatan tidak dapat berjalan sendiri.
Diperlukan kerja sama yang solid dan sinergi yang erat antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah serta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang terlibat.
“Upaya pencapaian indikator KBK bukan hanya tanggung jawab FKTP, melainkan merupakan kerja kolektif seluruh pemangku kepentingan yang hadir dalam forum ini."
"Pencapaian maksimal, yang ditargetkan hingga 100 persen, menjadi hal yang sangat krusial karena secara langsung memengaruhi besaran dana kapitasi yang diterima oleh FKTP."
"Di samping itu, capaian tersebut berkontribusi terhadap peningkatan mutu pelayanan, semangat kerja tenaga kesehatan, serta kinerja fasilitas kesehatan secara menyeluruh."
"Lebih jauh lagi, keberhasilan KBK juga diyakini dapat memberikan dampak positif terhadap pendapatan daerah melalui penyerapan anggaran yang optimal dan perbaikan status kesehatan masyarakat di wilayah bersangkutan” ucap Sofyeni.
Eko Sudarmo selaku Ketua TKMKB mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi oleh FKTP dalam upaya pencapaian indikator KBK adalah keterbatasan sarana dan prasarana.
Banyak FKTP berada di wilayah yang sulit dijangkau, sehingga menyulitkan akses baik bagi tenaga kesehatan maupun peserta JKN. Kondisi ini berdampak pada kurang optimalnya pelaksanaan angka kontak, baik kontak sehat maupun kontak sakit.
Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman |
![]() |
---|
Soal 7,3 Juta Peserta PBI Dinonaktifkan, Begini Tanggapan BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Warga Malut Diminta Tak Khawatir Pelayanan BPJS Kesehatan, David Bangun: Cover Semua Penyakit Medis |
![]() |
---|
Maluku Utara Masuk UHC Prioritas, Ini Harapan Sherly Laos |
![]() |
---|
Audiensi dan Forum Kemitraan Bersama Pemprov Malut : Menuju UHC Maluku Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.