Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Salurkan 11 Ekor Sapi Kurban Bantuan Presiden Prabowo

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI — Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, secara simbolis menyalurkan bantuan hewan kurban dari Presiden RI Prabowo Subianto berupa 11 ekor sapi dan 67 ekor sapi tambahan dari Pemerintah Provinsi Malut.

Penyerahan simbolis berlangsung di Masjid Raya Shaful Khairaat, Sofifi, pada Rabu (4/6/2025) dan dihadiri jajaran Forkopimda, tokoh agama, dan masyarakat.

Plt. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Kadri La Etje, dalam laporannya menjelaskan bahwa 11 ekor sapi kurban bantuan Presiden Prabowo Subianto telah tiba di titik distribusi, dengan rata-rata bobot mencapai 850 kilogram per ekor.

Baca juga: Terima Opini WDP dari BPK, Gubernur Malut Sherly Laos Komitmen Perbaiki Tata Kelola Keuangan Daerah

“Seluruh sapi bantuan Presiden telah tiba di lokasi masing-masing kabupaten/kota. Untuk Kabupaten Pulau Taliabu dan Kepulauan Sula yang menerima masing-masing 2 ekor, saat ini masih dalam perjalanan, namun dijamin akan tiba sebelum tanggal 6 Juni,” ungkap Kadri.

Dalam sambutannya, Sherly Laos mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto atas perhatian yang diberikan kepada masyarakat Maluku Utara melalui bantuan hewan kurban ini.

“Atas nama pemerintah dan rakyat Maluku Utara, saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden atas bantuan hewan kurban ini."

"Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang turut mendukung dan berkontribusi dalam pelaksanaan penyaluran kurban tahun ini,” tutur Sherly.

Baca juga: Pemprov Malut Dorong Penyelarasan RPJMD dan Optimalisasi Perubahan RKPD Halmahera Utara

Ia menekankan bahwa penyaluran hewan kurban ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai sarana memperkuat nilai-nilai solidaritas, gotong royong, dan kehadiran negara di tengah masyarakat, khususnya di momen hari besar keagamaan.

Program bantuan hewan kurban merupakan inisiatif tahunan Pemprov Maluku Utara yang dipimpin Sherly Laos dan Sarbin Sehe. Tujuannya untuk menguatkan rasa kebersamaan antarwarga, menjaga nilai-nilai keagamaan, serta memastikan bahwa tidak ada warga yang tertinggal dalam merayakan Idul adha, termasuk di wilayah-wilayah terluar.

“Kami ingin memastikan nilai-nilai spiritual tidak hanya hidup di masjid dan mimbar, tetapi juga hadir nyata dalam bentuk kepedulian dan pemerataan bantuan kepada seluruh umat,” tandas Sherly. (*)