Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pulau Mororai

Tidak Ada Penggunaan Bom pada Latihan Perang TNI AD di Hutan Morotai 

"Agenda ini sudah ada kesepakatan antara Kementerian Kehutanan dan Pertahanan, "kata Komandan Kodim 1514 Morotai Letkol Arh Masykur Akmal

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Fizri Nurdin
KLARIFIKASI: Komandan Kodim 1514 Pulau Morotai, Maluku Utara Letkol Arh Masykur Akmal saat diwawancarai sejumlah awak media, Kamis (5/6/2025) 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Letak Pulau Morotai, Maluku Utara dianggap sangat strategis untuk dijadikan sebagai pusat pelatihan perangan TNI AD.

Hal itu disampaikan Komandan Kodim 1514 Morotai Letkol Arh Masykur Akmal saat diwawancarai wartawan, Kamis (5/6/2025).

Menurutnya, agenda ini sudah ada kesepakatan antara Kementerian Kehutanan dan Kementerian Pertahanan.

"Pastinya sudah melalui riset Amdal dan lain lain, sehingga sudah ada kerja sama dari dua kementrian, "katanya.

Baca juga: Fans Man City Berduka, Belum Siap Kehilangan Jack Grealish yang Kini Didepak dari Skuat Guardiola

Menepis warga menolak karena akan ada kerusakan hutan, baginya, konteks daerah latihan bukan menghancurkan sarana latihan saja.

KLARIFIKASI: Komandan Kodim 1514 Pulau Morotai, Maluku Utara Letkol Arh Masykur Akmal saat diwawancarai sejumlah awak media, Kamis (5/6/2025)
KLARIFIKASI: Komandan Kodim 1514 Pulau Morotai, Maluku Utara Letkol Arh Masykur Akmal saat diwawancarai sejumlah awak media, Kamis (5/6/2025) (Tribunternate.com/Fizri Nurdin)

Merusak bukan berarti pohon dipotong atau tanah di rusak, karena hanya hanya untuk daerah pelatihan saja.

Selain itu, Pulau Morotai merupakan pulau terluar maka sangat strategis untuk dijadikan pusat pelatihan.

"Kita berbicara rencana strategi pertahanan negara, karena Morotai terletak di pulau terluar dan dekat sekali dengan Filipina."

"Siapa lagi yang menjaga negara ini kalau bukan masyarakat atau warga Indonesia ini."

"Karena strategis, Morotai adalah pulau terluar maka ditempatkan dan dibentuk batalyon di sini dan daerah latihan juga."

"Sehingga semua hal itu memudahkan pada saat kegiatan terkait dengan pertahanan negara, "cetusnya.

Lanjutnya, semua aspek tentunya sudah menjadi perhitungan, sama halnya pusat latihan yang sebelumnya dilaksanakan di daerah lain, sehingga ia menegaskan tidak akan ada mengganggu aktivitas warga.

"Kita sudah memperhitungkan semua terkait latihan ini, sama dengan daerah latihan di daerah Sumatra Selatan, sama juga di Batu Raja, itu daerah latihan.

"Dan itu tidak mengganggu jauh dari keramaian, tidak mengganggu terkait dengan penduduk, "tegasnya.

Mengantisipasi dampak dari pelatihan itu, maka ada wilayah-wilayah yang akan dijaga ketat sebelum dimulainya pelatihan. 

"Karena namanya sudah dibatasi ada zona-zona yang tidak bisa dilewati dan kita menggunakan standar SOP, untuk menghindari terjadi kerugian baik itu masyarakat, personil maupun materil,"terangnya.

Karena itu ia menjelaskan kembali, berdasarkan semua itu, sudah berdasarkan Tata Ruang Wilayah daerah ini.

Baca juga: Tahun Ini Weda Bay Project Serahkan Lebih Banyak Sapi Kurban

"Kalau kita melihat dari RTRW  Morotai maka itu sudah melalui riset daerah mana yang bisa dipergunakan daerah mana yang tidak."

"Kemudian mana kawasan hutang lindung mana kawasan hutan produksi dan mana daerah yang boleh digunakan."

"Dalam pelatihan ini untuk penggunaan bom itu tidak ada. Itu kita  sispan kan latihan bersama jadi senjata yang umum yang ada di indonesia ini, "pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved