Pemprov Malut
Ucapan Terima Kasih Sherly Laos untuk Semua Pihak yang Bantu UHC Terwujud: Kalian Para Pejuang
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, memberikan ucapan terima kasih atas pihak terkait yang membantu mewujudkan UHC Prioritas
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, memberikan ucapan terima kasih atas pihak terkait yang membantu mewujudkan Universal Health Coverage atau UHC Prioritas di wilayahnya.
Ucapan terima kasih tersebut disampaikan Sherly Laos dalam pidato di acara Launching UHC Prioritas Provinsi Maluku Utara.
Sherly Laos berterima kasih kepada sejumlah pihak seperti BPJS, Dinas Kesehatan, Dukcapil, tenaga kesehatan, serta para pemimpin daerah kabupaten/kota di Maluku Utara.
Baca juga: Anggaran Pemprov Malut Siap, Sherly Laos Kejar Majunya Fasilitas Kesehatan: Sehat Itu Hak
Baca juga: Nyawa Warga Jadi Taruhan, Alasan Sherly Laos Ngotot Majukan Fasilitas Kesehatan Maluku Utara
"Hari ini bukan hanya sekadar tanda tangan kerja sama tapi ini adalah momentum bersejarah."
"dan ini tentu tidak bisa tercapai tanpa kolaborasi bersama, ini bisa terjadi karena kolaborasi dan sinergi yang sangat baik dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara, bersama dengan 10 kabupaten/kota."
"Saya sangat mengapresiasi dukungan dari 10 kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara."
"Komitmen, kerja sama, niat baik dari semua pihak terkait yang bisa mewujudkan hari ini, bulan Juni ini kita bisa UHC Prioritas Provinsi Maluku Utara," ujarnya.
Nyawa Taruhannya
Nyawa warga Maluku Utara yang menjadi taruhan kala fasilitas kesehatan tidak memadai.
Hal inilah yang memotivasi Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, untuk memajukan fasilitas kesehatan bagi warganya.
Sherly Laos ingin Maluku Utara segera mencapai standar Universal Health Coverage atau UHC prioritas.
Hal ini supaya semua penduduk, terutama kelompok rentan, mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang terjamin hanya bermodalkan KTP.
Dalam unggahan terbarunya di Instagram @s_tjo, Sherly Laos menegaskan bahwa dirinya ingin akses fasilitas kesehatan bisa dilakukan di mana saja saat warganya membutuhkan.
"Ketika sakit, ketika harus operasi, ketika harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang urgent, di mana pun faskes seluruh Indonesia, mereka bisa melakukannya secara online secara offline."
"Bisa langsung mendaftar, bisa langsung aktif, bisa langsung mendapatkan pelayanan kesehatan yang bisa menyelamatkan nyawa mereka," ujar Sherly Laos.
"Malut capai UHC Prioritas.
Anggaran siap. PR selanjutnya peningkatan kualitas pelayanan..
Kesehatan inklusif hanya akan tercapai kalau kita gerak bareng:
Dari BPJS, Dinas Kesehatan, Dukcapil, nakes 10
Kab Kota, sampai perangkat desa.
RNAIE,
Terima kasih untuk semua pejuang
kesehatan yang terus bekerja di balik layar.
Kalian bukan cuma ngebantu orang sembuh...
Tapi bikin negeri ini lebih manusiawi.
“Sehat itu hak. Bukan privilege. Dan UHC
adalah cara kita mewujudkannya.”" tulisnya.
Sherly Laos Tidak Bisa Janji
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, tidak bisa menjanjikan suatu hal saat rapat bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sherly Laos turut hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pemberantasan Korupsi pada Senin, 16 Juni 2025.
Dalam unggahan terbarunya, Sherly Laos menyadari data dari KPK, yakni soal Maluku Utara menjadi salah satu provinsi yang paling rawan korupsi.
Meski demikian, Sherly Laos mengajak para pejabat untuk bersama-sama memperbaiki sistem yang ada.
Sherly Laos tidak bisa berjanji menjadi pemimpin yang sempurna.
Namun, istri dari mendiang Benny Laos itu menegaskan dirinya tidak akan tutup mata.
"Ketika saya menerima amanah sebagai Gubernur Maluku Utara, saya tahu perjalanan ini tidak mudah.
Saya mewarisi provinsi yang—menurut data KPK—pernah masuk daftar salah satu yang paling rawan korupsi.
Tapi saya percaya: perubahan hanya mungkin kalau kita mau dibimbing dan dibenahi.
Karena itu, saya menyambut kehadiran KPK bukan sebagai ancaman, tapi sebagai kompas.
Bukan sekadar pengawasan, tapi pendampingan menuju perbaikan.
Saya tidak janji akan sempurna. Tapi saya janji: tidak akan tutup mata.
Dan hari ini, kita bergerak bersama." tulisnya di Instagram @s_tjo.
Pesan Menyentuh Sherly Laos
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, resmi melantik 307 CPNS di Aula Nuku, Senin 16 Juni 2025.
Dalam pelantikan tersebut, Sherly Laos menyampaikan pesan menyentuh tentang pentingnya pengabdian ASN kepada rakyat.
Ia menegaskan bahwa menjadi ASN bukan hanya soal status, tetapi soal bekerja dari hati dan memberi dampak nyata hingga ke pelosok desa.
Sherly Laos memberi pesan menyentuh bahwa para ASN harus mengabdi untuk rakyat dengan tulus tanpa harapan untuk dipuji.
"ASN itu bukan soal gaji tetap, tanda tangan SK, atau seragam.
Tapi soal niat ngabdi, kerja dari hati, dan siap bantu rakyat—meski nggak selalu dipuji.
Jabatan bisa habis,
tapi dampak baik? Bisa tinggal selamanya.
Semangat buat kalian yang baru mulai perjalanan ini.
Kerja boleh dari balik meja, tapi harus terasa sampai pelosok desa," tulis Sherly Laos.
Aminkan Doa Sherly Laos
Ratusan CPNS yang baru saja dilantik mengaminkan harapan dari Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda.
Adapun pelantikan itu diselenggarakan di Aula Nuku, lantai II Kantor Gubernur Maluku Utara, Senin (16/6/2025).
Sherly Laos menyempatkan diri untuk membuat video selfie bersama para ASN yang baru saja menerima SK sekaligus Nomor Induk Pegawai (NIP) tersebut.
Dalam video itu, tampak Sherly Laos bersama para ASN wanita yang berpose tersenyum ke arah kamera.
"Selamat buat semua CPNS, 304 CPNS yang dilantik hari ini oleh Pemprov Maluku Utara, selamat mengabdi."
"Ini bukan akhir tapi awal dalam pengabdian, semoga melayani dengan hati yang tulus dan jujur," harap Sherly Laos yang diaminkan oleh para ASN dengan kompak.
Diketahui, dari 4.608 peserta tes CPNS, hanya 311 orang yang dinyatakan lulus, namun empat orang mengundurkan diri, sehingga total 307 CPNS menerima SK dan NIP.
Obrolan Sherly Laos dan ST Burhanuddin
Inilah isi obrolan Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, dengan Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin.
ST Burhanuddin baru saja tiba di Ternate, Maluku Utara, pada Selasa, 17 Juni 2025.
Sang jaksa agung didampingi sang istri, Ketua Umum IAD, Sruning Burhanuddin dan rombongannya.
Sherly Laos turut dalam prosesi penyambutan dengan pertunjukan musik dan tari daerah.
Terungkap pula obrolan antara Sherly Laos dengan ST Burhanuddin seperti yang diunggah melalui Instagram @s_tjo.
Keduanya membicarakan soal omitmen Pemprov Malut atas transparansi APBD.
Sherly Laos meyakini bahwa komitmen antikorupsi harus ada sejak awal.
"Hari ini saya menyambut langsung Bapak Jaksa Agung RI, ST. Burhanuddin, bersama Ibu Ketua Umum IAD dan rombongan di Bandara Sultan Baabullah Ternate.
Dengan tabuhan tifa dan tarian Soya-soya, kami hadirkan penghormatan khas Maluku Kie Raha—bukan hanya sebagai seremoni, tapi simbol semangat kebersamaan.
Dalam perbincangan kami, saya kembali menegaskan komitmen: Pemprov Maluku Utara ingin memastikan setiap rupiah APBD digunakan secara transparan, akuntabel, dan memberi manfaat nyata untuk rakyat.
Kami percaya, pencegahan korupsi bukan dimulai saat masalah muncul, tapi sejak awal: lewat sinergi, legal opinion yang tepat, dan keberanian untuk bekerja sesuai aturan.
Kehadiran Pak Jaksa Agung jadi energi baru bagi kami di daerah untuk terus membangun dengan integritas." tulisnya.
Maluku Utara Tiru Kepulauan Riau
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, berharap wilayahnya bisa meniru langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
Pemprov Kepri memberdayakan ibu-ibu setempat untuk melestarikan budaya sekaligus membangkitkan ekonomi.
Yakni melalui salah satu program dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepri.
Para ibu dipekerjakan untuk membuat kerajinan berupa kain tenun.
Baru-baru ini, Sherly Laos didampingi oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, untuk mendatangi tempat kerajinan kain tenun.
Di sana, Sherly Laos diajari cara memintal benang yang nantinya dijadikan kain tenun.
"Jadi ada yang memintal benang, kemudian ada yang menenun kainnya, mau disiapin dari Pemprov Kepri," ujar Sherly Laos sambil memintal benang berwarna biru laut.
Sherly Laos tampak takjub dengan fasilitas yang disiapkan oleh Pemprov Kepri.
"Ber-AC ya bu ya, senang di sini?" tanya Sherly Laos diiyakan oleh ibu-ibu setempat.
Sherly Laos menyebut, kain itu nantinya bisa dijual seharga Rp1 juta-2 juta per potong.
Melalui caption unggahannya, Sherly Laos berharap Pemprov Malut bisa segera melakukan hal serupa untuk memberdayakan warga secara budaya dan ekonomi.
"Main ke Kepri, bawa pulang banyak insight!
Keren sih… Pemprov Kepri bener-bener support system buat ibu-ibu penenun.
Nggak cuma sediain tempat…
Tapi juga ajarin cara produksi, bantu jualin, sampai tembus pasar!
Budaya jalan ✓
Ibu-ibu punya kerjaan ✓
Ekonomi lokal naik ✓
Semoga bisa kita adopsi di Maluku Utara
Biar wastra kita juga makin naik kelas," tulisnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.