Pemprov Malut
Rahasia Sherly Laos Memahami Warga tanpa Pengalaman Politik: Saya Tak Ada Latar Belakang Birokrasi
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, punya cara tersendiri untuk memahami kebutuhan masyarakatnya.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Di saat dunia rasanya diam dan asing,
sebuah pelukan bisa jadi pengingat: kamu masih dilihat, kamu masih berarti.
Karena kadang, yang mereka butuhkan bukan kemewahan, tapi perhatian.
Bukan ucapan besar, tapi tindakan nyata.
“Kita tidak harus menunggu jadi kaya untuk membantu, cukup jadi manusia yang tidak abai"." tulisnya.
Sherly Laos Angkat Jabatan
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, tiba-tiba mengangkat jabatan warganya di depan umum.
Sontak, Sherly Laos langsung banjir pujian berkat spontanitasnya itu.
Momen itu pastilah tidak disangka-sangka oleh sosok penyuluh pertanian bernama Ramlan Ruhunusa.
Niat hanya mencurahkan isi hatinya soal tantangan sehari-hari di bidang pertanian, Ramlan malah diangkat jabatannya oleh sang gubernur.
Momen itu terjadi di Subaim, Wasile, Halmahera Timur.
Awalnya, Sherly Laos membuka sesi keluhan para petani dan penyuluh pertanian.
Salah satunya adalah sosok Ramlan, seorang penyuluh pertanian yang sudah bekerja puluhan tahun.
Ramlan penyuluh pertanian Wasile Timur dan Wasile mengeluhkan soal adanya pencemaran tambang serta berkurangnya lahan pertanian.
Ramlan yang sudah mengabdi sejak tahun 1987 juga mengeluhkan soal penugasan yang kurang jelas sehingga dirinya dan rekan-rekannya harus mengunjungi lahan pertanian satu dan yang lainnya dengan jarak jauh.
"Yang pertama, kurang lebih dalam satu musim ini desa ini terdampak dari limbah tambang."
"Kalau kita mau larang tambang tidak ada sudah ada, kemudian karena hulu dari air yang ada ini, adanya di sebelah sini, bendungannya, kemudian dampak dari eksploitasi tambang itu lari ke seluran sawah dan lahan sawah, itu dampaknya sangat mempengaruhi sekali bu."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.