Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terima 360 Siswa Baru, Kepsek SMKN 1 Ternate Maruf Kahar Tekankan Kompetensi dan Kemandirian

Kepala SMK Negeri 1 Ternate, Maruf A. Kahar, mengungkapkan proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 berjalan lancar dan sesuai ketentuan

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Sitti Muthmainnah
TribunTernate.com/Sansul Sardi
SPMB - Kepala SMKN 1 Ternate Ma'ruf A. Kahar. Ia memaparkan perkembangan penerimaan siswa baru tahun 2025, Selasa (8/7/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI— Kepala SMK Negeri 1 Ternate, Maruf A. Kahar, mengungkapkan proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 berjalan lancar dan sesuai ketentuan.

Ia menjelaskan, SMKN 1 Ternate mendapat alokasi 10 kelas dari lima jurusan, dengan masing-masing jurusan diberikan kuota dua kelas.

“Setiap kelas maksimal diisi 36 siswa. Jadi total kuota penerimaan kami adalah 360 siswa, tidak boleh lebih, bisa kurang tapi tidak boleh melebihi batas,” kata Maruf kepada TribunTernate.com, Selasa (8/7/2025).

Baca juga: Minta Bukti Pembayaran Lahan, Gerbang Kantor DPRD Halmahera Selatan Kembali Dipalang

SPMB tahun ini dilaksanakan secara online dan terintegrasi untuk sejumlah SMK di Maluku Utara, termasuk SMKN 1 Ternate.

Ia menjelaskan bahwa sistem penerimaan di SMK berbeda dengan SMA, terutama dalam hal zonasi.

“Kalau SMA itu zonasinya berdasarkan domisili dan wilayah, sementara di SMK, zonasi berbasis jurusan. Jadi, misalnya, siswa dari luar daerah seperti Manado tetap bisa mendaftar, asalkan jurusannya sesuai,” jelas Maruf.

Dari 360 kuota yang tersedia, tercatat 326 siswa berhasil masuk sistem pendaftaran online. Dari jumlah itu, 306 siswa dinyatakan lulus, sementara 20 lainnya tidak lulus karena tidak sesuai dengan kriteria kompetensi jurusan yang diminati.

“Dua puluh siswa yang tidak lolos kami prioritaskan kembali berdasarkan Juknis poin 7 dan 8. Mereka diterima dengan catatan harus memilih jurusan yang kuotanya masih tersedia,” ungkapnya.

Setelah seleksi online selesai, pihak sekolah membuka pendaftaran offline selama 1–2 jam untuk memenuhi sisa kuota. Pendaftaran ini dibuka tanpa pengumuman resmi, namun tetap merujuk pada asas hak atas pendidikan sebagaimana tertuang dalam UUD 1945.

“Siapa yang datang mendaftar kami terima, dengan catatan memilih jurusan yang masih tersedia. Dalam waktu singkat, kuota terpenuhi dan kini sudah genap 360 siswa menjalani MPLS,” ujarnya.

Maruf menambahkan, dari keseluruhan siswa yang diterima, tidak ada keluhan serius yang diterima pihak sekolah.

“Semua hak siswa yang mendaftar melalui sistem kami penuhi. Mungkin ada yang sedikit kecewa karena tidak dapat jurusan favorit, tapi itu semata-mata karena kuota terbatas, maksimal 72 siswa per jurusan,” terangnya.

Baca juga: Ditunjuk Jadi Ketua Panitia HUT RI ke 80, Sekwan Ternate Aldhy Ali Bakal Libatkan Warga

Maruf menekankan filosofi pendidikan SMK yang mengedepankan kompetensi. Ia menyebutkan konsep BMW sebagai landasan utama yakni Bekerja, Melanjutkan, dan Wirausaha.

“SMK ini bukan hanya tempat belajar, tapi tempat membentuk siswa yang punya keterampilan, pengetahuan, dan jiwa kewirausahaan."

"Lulusan SMK harus bisa bekerja, melanjutkan studi jika mampu, atau bahkan membuka usaha sendiri. Tujuannya agar setelah lulus, mereka mandiri dan tidak menjadi beban negara,” pungkasnya penuh semangat. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved