Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pulau Taliabu

Emak-emak Korban Dugaan Penipuan Investasi di Taliabu Berunjuk Rasa

Ada pun terlapor dalam perkara ini yakni S alias Ani yang merupakan istri polisi sekaligus pegawai di Puskesmas Lede, Pulau Taliabu

Penulis: Laode Havidl | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/La Ode Havidl
TUNTUTAN: Emak-emak korban dugaan penipuan modus investasi berunjukrasa di depan kantor Polres Pulau Taliabu, Maluku Utara, Senin (28/7/2025) 

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Aliansi Pemuda Peduli Taliabu (AP2T) berunjuk rasa di kantor Polres dan kantor Bupati Pulau Taliabu, Maluku Utara, Senin (28/7/2025).

Ada pun maksud dan tujuan unjuk rasa ini adalah mendesak Kapolres dan Bupati untuk memproses dugaan tindak pindana penipuan bermodus investasi.

Terlapor dalam perkara ini yakni S alias Ani yang merupakan istri polisi sekaligus pegawai di Puskesmas Lede.

Pantauan Tribunternate.com, unjuk rasa melibatkan pemuda dan emak-emak yang menjadi korban dugaan penipuan.

Baca juga: Ada Penambahan Anggaran di APBD-P Ternate 2025 untuk Sejumlah Item Kegiatan

Koordinator Lapangan, Sauti Jamadin dalam orasinya mendesak penegak hukum secepatnya menindaklanjuti laporan yang sudah dimasukkan.

DEMO: Emak-emak korban dugaan penipuan modus investasi berunjukrasa di depan kantor Polres Pulau Taliabu, Maluku Utara, Senin (28/7/2025)
TUNTUTAN: Emak-emak korban dugaan penipuan modus investasi berunjukrasa di depan kantor Polres Pulau Taliabu, Maluku Utara, Senin (28/7/2025) (Tribunternate.com/La Ode Havidl)

Yang mana perkara ini sudah hampir satu tahun, namun belum juga menemukan titik terangnya.

"Ada apa dengan Polres yang sampai sekarang belum diselesaikan laporan kasus ini, "katanya.

Jika penegak hukum dinilai membackup masalah ini, pihaknya akan memfollow up hingga ke Mabes Polri.

Baca juga: Camat Batang Dua, Moti dan Hiri Diminta Mampu Berinovasi Terjemahkan RPJMD Ternate 2025-2026

"Kami tidak main-main, jika masalah ini tidak segera diselesaikan maka kami akan bertindak lebih jauh, "tegasnya.

Berdasarkan informasi, dugaan penipuan bermodus investasi sudah berlangsung sejak 2024 lalu.

Warga yang menjadi korban perkara tersebut mencapai puluhan orang, dan kerugiannya ditaksir miliaran rupiah. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved