Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

HARITA NICKEL

Harita Nickel Berdayakan Generasi Muda dengan Pelatihan Bahasa Mandarin

geliat industri nikel yang kian kompetitif dan terbuka terhadap investasi asing, Harita Nickel kembali mengambil langkah strategis dalam pemberdayaan

Dok: Harita Nickel
PROGRAM - Sebanyak 30 peserta dari Desa Kawasi dan Desa Soligi terdaftar mengikuti program vokasi Bahasa Mandarin yang diselenggarakan oleh Harita Nickel. 

TRIBUNTERNATE.COM - Di tengah geliat industri nikel yang kian kompetitif dan terbuka terhadap investasi asing, Harita Nickel kembali mengambil langkah strategis dalam pemberdayaan generasi muda.

Melalui program Peningkatan Keahlian dan Keterampilan Pemuda (PELITA) yang kini memasuki batch ketiga, perusahaan ini mengarahkan fokus pelatihan pada kemampuan berbahasa Mandarin, bahasa yang kini memegang peranan penting dalam komunikasi industri global. 

Setelah dua angkatan sebelumnya berhasil mencetak puluhan tenaga kerja terampil di bidang teknis, seperti operator wheel loader dan overhead crane, kali ini Harita Nickel mempersiapkan pemuda dari desa Soligi dan Kawasi untuk menghadapi tantangan yang lebih global 'komunikasi lintas budaya'.

Baca juga: Kepedulian Harita Nickel di Tengah Cuaca Ekstrem: Bantu Pangan, Air Bersih dan Layanan Kesehatan

“PELITA bukan sekadar pelatihan keterampilan, tapi bagian dari strategi besar kami dalam membekali pemuda lokal dengan kemampuan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.”

“Kami ingin mereka punya daya saing, bukan hanya di tingkat lokal, tapi juga nasional bahkan internasional," ujar Ifan Farianda, Community Development Manager Harita Nickel.

Pemilihan bahasa Mandarin sebagai fokus pelatihan bukan tanpa alasan. Seiring meningkatnya kolaborasi dengan mitra kerja dari Tiongkok, komunikasi menjadi salah satu tantangan yang kerap muncul di lapangan.

Harita Nickel merespons tantangan ini dengan membangun kapasitas anak-anak muda di sekitar wilayah operasionalnya.

PROGRAM - Peserta program PELITA mempelajari materi dari buku HSK sebagai bagian dari pelatihan Bahasa Mandarin yang akan dijalani selama 6-7 bulan ke depan
PROGRAM - Peserta program PELITA mempelajari materi dari buku HSK sebagai bagian dari pelatihan Bahasa Mandarin yang akan dijalani selama 6-7 bulan ke depan (Dok: Harita Nickel)

“Bahasa Mandarin kini menjadi salah satu bahasa internasional paling strategis. Tenaga kerja lokal yang bisa menjembatani komunikasi tentu sangat dibutuhkan,” lanjut Ifan. 

Untuk menyelenggarakan pelatihan ini, Harita Nickel menggandeng lembaga pelatihan bahasa berbasis di Jakarta yang juga memiliki jejaring internasional di Singapura. Program ini akan berlangsung selama enam hingga tujuh bulan, dengan materi mencakup tiga level sertifikasi HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) yakni HSK 1, HSK 2, dan HSK 3, yang merupakan standar internasional dalam penguasaan bahasa Mandarin. 

Sebanyak 30 peserta terpilih dari desa Soligi dan Kawasi mengikuti pelatihan ini. Mereka dibagi dalam dua kelompok utama yakni kelas reguler untuk lulusan SMA yang belum bekerja, serta kelas pelajar bagi siswa SMA kelas dua dan tiga.

Strategi ini, menurut Ifan, bertujuan memberikan bekal sejak dini sebelum para peserta masuk ke dunia kerja atau bahkan melanjutkan studi ke luar negeri. 

“Target kami adalah agar peserta dapat mencapai HSK level 3. Dengan sertifikasi ini, mereka sudah mampu melakukan komunikasi dasar dalam lingkungan kerja, termasuk sebagai penerjemah pemula atau staf administrasi,” jelasnya. 

Namun, suksesnya program ini tak lepas dari dukungan banyak pihak. Ifan menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan, pemerintah desa, dan keluarga peserta.

PROGRAM - Sebanyak 30 peserta dari Desa Kawasi dan Desa Soligi terdaftar mengikuti program vokasi Bahasa Mandarin yang diselenggarakan oleh Harita Nickel.
PROGRAM - Sebanyak 30 peserta dari Desa Kawasi dan Desa Soligi terdaftar mengikuti program vokasi Bahasa Mandarin yang diselenggarakan oleh Harita Nickel. (Dok: Harita Nickel)

“Kami percaya, jika semua elemen bekerja sama, hasilnya akan nyata: pemuda yang lebih siap, lebih percaya diri, dan lebih berdaya," ucap Ifan.

Melalui PELITA, Harita Nickel tak hanya membangun kompetensi individu, tetapi membawa desa-desa di pesisir pulau Obi menuju peta ekonomi global yang lebih besar.

Tentang Harita Nickel

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved