Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Investasi Asing Dominasi Maluku Utara, Realisasi Semester I Capai Rp 44,67 Triliun

"Maluku Utara kini menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan investasi tertinggi di Indonesia, "ungkap Yuni Marlina Soamole

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
Tribunnews.com
INVESTASI: Fasilitas prouksi smelter PT IWIP di kawasan industri Weda Bay, Halmahera Tengah. Di mana investasi asing dominasi Maluku Utara, realisasi semester I capai Rp 44,67 triliun 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Pemprov Maluku Utara kembali mencatat capaian positif dalam realisasi investasi tahun berjalan.

Hingga memasuki triwulan II semester I tahun anggaran 2025, nilai investasi yang berhasil direalisasikan sudah menembus Rp 44,67 triliun atau setara 53,59 persen.

Data ini disampaikan langsung oleh Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DM-PTSP) Maluku Utara Yuni Marlina Soamole saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (21/8/2025).

"Kalau target yang ditetapkan nasional dalam hal ini Kementerian Investasi/BKPM RI sebesar Rp 83,36 triliun, "jelas Yuni.

Baca juga: Bupati Haltim: PHTC Madrasah Jadi Berkah dan Legacy Kita Pada Pendidikan

Dari total nilai investasi tersebut, kontribusi terbesar datang dari Penanaman Modal Asing (PMA). 

Yuni merinci, porsi investasi asing yang masuk mencapai Rp 40,23 triliun atau sekitar 90,07 persen dari keseluruhan nilai investasi.

Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hanya menyumbang sekitar Rp 4,43 triliun atau 9,93 persen.

"Dominasi PMA memang masih sangat besar, terutama di sektor pertambangan dan industri pengolahan berbasis nikel, yang selama ini menjadi magnet investasi di Maluku Utara, "tambah Yuni.

Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, tren investasi di Maluku Utara menunjukkan perkembangan signifikan. 

Pada tahun 2024, total realisasi investasi tercatat Rp 75,02 triliun, atau 80,91 persen dari target Rp 92,72 triliun. 

Dari nilai tersebut, Rp 65,89 triliun berasal dari PMA, sementara Rp 9,13 triliun dari PMDN.

Meski realisasi investasi tahun lalu cukup tinggi, struktur komposisinya tetap menunjukkan dominasi asing. 

Pola serupa terlihat pada capaian semester pertama 2025 ini, di mana PMA masih mendominasi di atas 90 persen.

Menurut Yuni, dominasi PMA di Maluku Utara bukan tanpa alasan. 

Provinsi yang kaya dengan sumber daya mineral, khususnya nikel dan logam dasar lainnya, menjadi pusat perhatian investor asing.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved