Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemkab Halmahera Selatan

Ini Alasan Banyak Paket Proyek Dinas Pendidikan Halmahera Selatan Terlambat Tender

Plt Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Halmahera Selatan, Maluku Utara, Siti Khodija, membeberkan alasan paket proyek terlambat tender

Tribunternate.com/Nurhidayat Hi. Gani
PROYEK - Plt Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Selatan, Maluku Utara, Siti Khodija ketika memberkan alasan terlambat pengajuan tender paket proyek, Jumat (1/8/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Plt Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Halmahera Selatan, Maluku Utara, Siti Khodija, membeberkan alasan paket proyek terlambat tender.

Dia mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati menyiapkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan tujuan meminimalisir terjadinya adendum atau tambahan waktu pekerjaan proyek.

Pasalanya di tahun anggaran 2024, terdapat beberapa paket proyek diadendum, salah satunya pembangnan gedung SMP Saruma Unggulan berlokasi di Desa Hidayat, Kecamatan Bacan.

Baca juga: Tahun Ajaran Pertama, Sekolah Unggulan Kuras APBD Halmahera Selatan Rp1,2 Miliar

"Insya allah (pekerjaan) tidak terlambat. Di 2024 ada adendum, sehingga saya berharap di 2025 ini tidak terlalu banyak adendum, maka kita perketat di konsultasi RAB."

"Jadi keterlambatan (pengajuan tender) bukan ada hal-hal lain, tapi memang kami menginginkan perencanaan yang baik dalam setiap kegiatan proyek," kata Siti, Jumat (1/8/2025).

Lebih lanjut, Siti mengungkapkan bahwa total paket proyek tahun 2025 yang melekat di Dinas Pendidikan Halmahera Selatan sebanyak 184.

Jumlah ini, menurut dia, sedikit berkurang dari tahun 2024 yakni sebanyak 200 paket proyek. Namun untuk tahun 2025, tidak ada paket proyek di Dinas Pendidikan yang nilainya lebih dari Rp1 miliar.

"Ini (paket proyek) paling banyak rehab sekolah, karena memang sekolah kita banyak. Kalau nilainya itu paling besar Rp600 juta. Sisanya di bawah itu," jelasnya.

Baca juga: Dalam Waktu 7 Bulan, Tenaga Kerja Asing Sumbang PAD Halmahera Selatan Rp38 Miliar

Siti juga mengklaim Badan Pemerksaan Keuangab (BPK) tidak menemukan adanya penyalahgunaan anggaran pada setiap paket proyek Dinas Pendidikan Halmahera Selatan di tahun 2024.

Atas hal itu, ia berharap setiap kegiatan proyek tahun ini bisa berjalan dengan baik dan tidak menjadi temuan BPK jik dilakukan audit.

"Kita belajar dari tahun sebelumnya, maka di tahun ini kita lebih perketat. Sehingga tidak ada masalah karena ini demi kebaikan semua," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved