Pemprov Malut
Pemprov Maluku Utara Gandeng Pemprov Bali, Teken MoU untuk 3 Bidang Strategis, Apa Saja
Pemprov Maluku Utara memilih Bali sebagai mitra karena rekam jejaknya yang solid dalam menjalankan reformasi birokrasi dan digitalisasi layanan publik
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI - Pemprov Maluku Utara terus menunjukkan komitmen dalam mendorong reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang lebih efektif.
Kali ini, langkah strategis itu diwujudkan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan pemprov Bali di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (4/8/2025).
MoU ini ditandatangani langsung Gubernur Maluku Utara Sherly Laos bersama Gubernur Bali I Wayan Koster dan mencakup kerja sama untuk 3 sektor strategis, yakni:
1. Pencegahan korupsi melalui penguatan sistem pengawasan dan tata kelola pemerintahan yang transparan serta akuntabel;
Baca juga: Pandangan Praktisi Hukum di Ternate Soal Fenomena Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke 80 RI
2. Pemerintahan digital atau pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE);
3. Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah.
Rilis
Pada kesempatan itu Sherly Laos menyampaikan, Bali dipilih sebagai mitra karena rekam jejaknya yang solid dalam menjalankan reformasi birokrasi dan digitalisasi layanan publik.
"Bali telah membuktikan diri sebagai pionir dalam tata kelola pemerintahan. Pada 2024, nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) KPK mereka tertinggi secara nasional. SPBE-nya juga jadi rujukan banyak daerah, "ujarnya.
Sherly Juga menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah nyata untuk mempercepat transformasi pelayanan publik di Maluku Utara.
"Kami ingin belajar dari daerah yang sudah berhasil, agar Maluku Utara bisa lebih cepat berbenah dan menghadirkan layanan yang transparan, efektif, serta adaptif terhadap perubahan zaman, "tegasnya.
Rekomendasi dari KPK
Langkah Maluku Utara menjadikan Bali sebagai rujukan juga merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melalui Satgas Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Wilayah V.
Di mana KPK mendorong Pemprov Maluku Utara untuk mencontoh daerah-daerah dengan capaian MCP terbaik terutama Bali yang pada 2024 mencatat skor 99, tertinggi se-Indonesia.
Karena Sherly Laos juga menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Pemprov Bali, yang dinilai mencerminkan semangat kolaborasi antardaerah.
Baca juga: Pandangan Praktisi Hukum di Ternate Soal Fenomena Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke 80 RI
Olehnya itu ia berharap kerja sama ini menjadi fondasi bagi transformasi besar dalam sistem pemerintahan dan pembangunan Maluku Utara ke depan.
"Kami sangat berterima kasih atas keterbukaan dan semangat kerja sama dari Gubernur Bali dan seluruh jajarannya."
"Semoga kolaborasi ini membuka jalan bagi Maluku Utara untuk melompat lebih jauh dalam mewujudkan pemerintahan yang melayani dengan baik, "harapnya. (*)
Bulog Tindaklanjuti Temuan DPR RI, Wagub Malut Sarbin Sehe Dukung Optimalisasi Produksi Beras Daerah |
![]() |
---|
Transfer Pusat Turun 50 Persen, Gubernur Maluku Utara: Bukan Soal Angka, Tapi Cara Kita Berinovasi |
![]() |
---|
Keren! 3 Srikandi Bersua Menteri PU Dody Hanggodo: 1 Komitmen - 1 Harapan untuk Maluku Utara |
![]() |
---|
Sherly Laos Dorong Transformasi Maluku Utara: Menuju Ekonomi Hijau |
![]() |
---|
Inspektorat Maluku Utara Tegaskan Komitmen Berantas Korupsi, Sherly Laos Kawal Ketat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.