Selanjutnya, Nawal Nely akan ditempatkan di Deputi Keuangan dan Manajemen Resiko.
Terakhir, Loto Srinaita Ginting akan dijadikan Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM.
Sosok yang menarik dari nama-nama tersebut, yakni Carlo Brix Tewu.
Dia merupakan jenderal bintang dua yang masih aktif di kepolisian.
• Begini Curhat Shandy Aulia soal Usia Kandungannya Memasuki 39 Minggu Tapi Tak Kunjung Melahirkan
• Luhut: Prabowo Bilang Enak Kerja Sama Jokowi, Enggak Minta Apa-apa, Pokoknya Jangan Korupsi
Pria lulusan akademi kepolisian angkatan 1985 ini pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam.
Saat masih bekerja di lingkungan kepolisian, Carlo pernah tergabung dalam “Tim Kobra” yang dibentuk untuk mengungkap kasus pembunuhan hakim agung Safiudin Kartasasmita.
Dalam kasus tersebut, Carlo dan Tim Mawar lainnya berhasil menangkap Tommy Soeharto sebagai tersangkanya.
Tommy merupakan putra bungsu mantan Presiden RI Soeharto.
Selain itu, Carlo juga pernah menangkap Panglima Front Pembela Islam (FPI), Machsuni Kaloko dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Saat menangani kasus tersebut, Carlo masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2008 lalu. (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Sumber:
Tribunnews.com: Erick Thohir Angkat Perwira Tinggi Polisi, Urusi Cekcok di 20 BUMN
Kompas.com: Erick Thohir Angkat Polisi Penangkap Tommy Soeharto Jadi Anak Buahnya