Rahman membanderol sapinya dengan harga Rp 100 juta, namun akhirnya dilepas dengan harga Rp 89 juta.
Ketika hendak dibawa ke tempat penyembelihan hewan kurban, sapi Puang Tedong sempat mengamuk.
Ia menyeruduk benda apa saja di sekitarnya dan sempat membuat masyarakat ketakutan.
• Beda Cara, Ini 2 Tips Olah Daging Kambing dan Babat Sapi Agar Tidak Amis Lengkap dengan Triknya
• Tak Suka Daging Sapi Alot? Ini 5 Cara Mudah Masak Daging Menjadi Empuk saat Idul Adha
Usai mengamuk dua jam, sapi itu kembali tenang dan dibawa ke tempat penyembelihan hewan kurban.
2. Mandi di siang hari, agar tak masuk angin
Di Kabupaten Gresik, Presiden Jokowi membeli sapi peranakan ongole dengan bobot 1,04 ton untuk kurban.
Sapi berwarna putih itu tingginya 159 sentimeter, panjang 186 sentimeter dan lingkar tubuhnya 234 sentimeter.
Ukurannya yang besar tidak terlepas dari cara perawatan yang istimewa, termasuk makanannya yang bernutrisi tinggi.
"Cuma yang dimakan sehari-hari itu protein-protein tinggi.
Ada slamper (tumpi jagung), tepung kedelai, dan yang penting itu yang hijau-hijau (rumput segar)," kata Sholeh.
Cara memandikannya pun tidak sembarangan agar tidak masuk angin, yakni harus dilakukan pada siang hari.
"Risikonya sapi besar itu ya begitu. Kalau dimandikan terlalu sore atau malam itu biasa masuk angin. Begitu juga kalau terlalu pagi," jelasnya.
3. Upin, sapi kembar Jokowi yang sering menang kontes
Presiden Jokowi memilih sapi jenis simental seberat 1 ton untuk kurban Idul Adha di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sapi bernama Upin itu dibeli dari Suyatno, warga Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.