Tentu kegiatan yang dimaksud adalah duduk seharian.
Maksudnya adalah orang yang punya kebiasaan duduk seharian atau terlalu lama memiliki gaya hidup kurang gerak.
Dalam sebuah penelitian tahun 2014, duduk sepanjang hari meningkatkan risiko untuk beberapa penyakit kanker.
Para peneliti melakukan meta-analisis data dari empat juta orang. Data yang diambil di antaranya seberapa sering peserta duduk untuk menonton TV, bekerja, dan pulang-pergi.
Hasilnya, setiap dua jam peningkatan waktu duduk meningkatkan risiko orang untuk terkena kanker usus besar, endometrium, dan paru-paru, terlepas dari apakah mereka masih berolahraga di siang hari.
3. Begadang
Selain duduk, masalah tidur juga bisa meningkatkan risiko kematian seseorang.
Gangguan tidur seperti insomnia sering kali membuat orang begadang atau terus terjaga sepanjang malam.
Padahal, menurut Profesor Valery Gafarov dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencatat pada tahun 2015 bahwa tidur yang tidak cukup meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung ke derajat yang sama seperti penggunaan rokok biasa.
"Tidur yang buruk harus dianggap sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk penyakit kardiovaskular bersama dengan merokok, kurang olahraga, dan pola makan yang buruk," katanya..
• Mengenal Lebih Dekat Manfaat dan Nutrisi Susu Oat yang Tak Kalah Sehat dari Susu Sapi
• Selain Mempertahankan Massa Otot, Daging Sapi Miliki 2 Manfaat Kesehatan Ini
4. Pola makan buruk
Pola makan dan jenis makanan sudah sejak lama dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian.
Pada 2016, sekelompok peneliti mempelajari risiko kematian dari pola makan yang buruk.
Hasilnya, mereka menyimpulkan bahwa tingkat kematian akibat pola makan yang buruk melebihi tingkat kematian akibat alkohol, obat-obatan, hubungan seks tanpa kondom, dan kombinasi tembakau.
Itu karena pola makan buruk bisa menyebabkan sejumlah penyakit fatal.
Selain Merokok, 4 Kebiasaan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kematian
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Merokok, 4 Kebiasaan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kematian"
Penulis : Resa Eka Ayu Sartika
Editor : Resa Eka Ayu Sartika