Tips Kesehatan

Rekomendasi Makanan yang Bisa Dimakan Saat Sakit Maag Menyerang, dari Tempe hingga Brokoli

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Tempe.

TRIBUNTERNATE.COM - Sakit maag, juga dikenal sebagai tukak lambung, cukup umum terjadi.

Mayoritas penderita sakit maag mengalami nyeri, mual, diare, atau kembung.

Sakit maag biasanya membutuhkan obat-obatan untuk memulihkannya.

Jika sudah parah, bahkan perlu mengonsumsi antibiotik sesuai petunjuk dokter.

Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa makan makanan tertentu juga dapat membantu menghilangkan sakit maag atau, setidaknya, mengurangi gejala yang ditimbulkannya.

Selain mengonsumsi obat, dapat dicoba pula mengonsumsi beberapa makanan berikut yang direkomendasikan oleh pakar, melansir Medical News Today.

Probiotik

Infeksi H. pylori dapat mengganggu keseimbangan bakteri di usus.

Mengonsumsi probiotik seperti Lactobacillus, yang secara alami ada di usus, dapat membantu memulihkan keseimbangan alami bakteri.

Sebuah penelitian klinis tahun 2014 menyimpulkan bahwa, mengonsumsi probiotik bersamaan dengan obat yang diresepkan, dapat membuat pengobatan lebih efektif.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik jenis tertentu dapat membantu mengurangi efek samping terkait pengobatan antibiotik.

Selain itu, dapat juga meningkatkan keseimbangan bakteri usus, dan membantu membuat pengobatan lebih efektif.

Probiotik dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau makanan fermentasi.

Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar penelitian, berfokus pada probiotik tambahan, bukan pada makanan yang kaya probiotik.

Manfaat Minyak Esensial Serai untuk Obati Beberapa Penyakit, Salah Satunya Maag

5 Manfaat Luar Biasa dari Mentimun untuk Kesehatan Kulit

Makanan fermentasi

Ilustrasi Tempe. (Kompas.com)

Beberapa faktor dapat mempengaruhi keseimbangan mikroba di usus.

Hal ini termasuk pola makan yang tidak sehat, adanya penyakit, atau obat-obatan tertentu.

Makanan fermentasi kaya akan sumber mikroba, seperti bakteri, ragi, dan jamur.

Mengonsumsi makanan yang mengandung mikroba tersebut dapat mengembalikan keseimbangan mikrobioma usus.

Beberapa makanan fermentasi yang mengandung mikroba seperti tempe, sup kedelai, kol parut, kimchi, dan kefir.

Brokoli

Ilustrasi brokoli (Mizina)

Kecambah brokoli dan brokoli mengandung sulforaphane yang merupakan fitokimia yang menghambat pertumbuhan H. pylori.

Dalam sebuah penelitian tahun 2017, meneliti orang-orang dengan infeksi H. pylori.

Mereka diminta untuk makan 70 gram kecambah brokoli per hari.

Hasilnya menunjukkan, ada pengurangan peradangan perut, dan secara signifikan mengurangi gejala infeksi dibandingkan pada saat awal sebelum mengonsumsi kecambah brokoli.

Sulforaphane juga terdapat pada sayuran silangan lainnya, seperti kembang kol, kubis, dan kangkung.

Untuk mengoptimalkan tingkat penyerapan zat ini, cara penyajian yang terbaik adalah memakannya mentah atau mengukusnya sebentar, maksimal 3 menit.

Coba Konsumsi 10 Makanan Ini Saat Sakit Maag Kambuh, Apel hingga Pisang Raja

5 Makanan Ini Aman Dikonsumsi Bagi Penderita Maag, Ada Brokoli hingga Teh hijau dengan Madu

Buah Beri

Buah-buahan memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi buah beri mungkin sangat membantu dalam mengurangi infeksi H. pylori.

Dalam suatu penelitian, ekstrak berbagai buah beri menghambat pertumbuhan H. pylori.

Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa jus cranberry dapat digunakan untuk mengobati infeksi H. pylori.

Meskipun hasil ini menjanjikan, masih diperlukan penelitian mengenai efek asupan berry pada tukak lambung.

Beberapa contoh buah beri seperti raspberi, stroberi, cranberry, elderberry, bluberi, dan bilberry.

Madu

Madu untuk menjaga daya tahan tubuh. (www.remediesforme.com)

Sejak zaman dulu, madu telah digunakan sebagai bahan makanan dan obat.

Madu secara alami merupakan termasuk antimikroba.

Selain itu, beberapa jenis madu, seperti manuka dan madu pohon ek, disebut sangat manjur sebagai obat tradisional.

Dalam sebuah penelitian tahun 2015, 150 orang dengan dispepsia, atau gangguan pencernaan, menambahkan madu ke dalam makanan mereka setidaknya sekali seminggu.

Hasilnya, dengan mengonsumsi madu, terlihat adanya penurunan infeksi H. pylori.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkini