Ramadhan 2021

Apakah Ghibah atau Membicarakan Orang Lain saat Berpuasa di Bulan Ramadhan Bisa Membatalkan Puasa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ghibah atau membicarakan orang lain.

Sebab, pasti hal tersebut tidak akan disukai oleh kelompok atau individu tertentu.

"Karena itu Rasulullah SAW menyampaikan kepada kita: 'Ghibah adalah menyebutkan, menceritakan apa yang senyatanya terjadi kepada orang lain atas apa yang terjadi kepada temanmu, meski kejadian itu adalah faktual."

"Meskipun ini faktual, tetapi yang bersangkutan tidak suka apabila keburukannya itu diungkapkan kepada orang lain," jelasnya.

Untuk itu, Abdul Matin mengingatkan untuk berhati-hati dalam membagikan pengalaman atau cerita pribadi saat menjalankan ibadah puasa.

"Karena itu jika kita dalam keadaan berpuasa, berhati-hatilah menge-share atau membagi cerita-cerita, pengalaman-pengalaman pribadi pada saat kita menjalankan ibadah puasa."

"Karena itu masuk dalam kategori ghibah. Apalagi saat ini banyak sekali bermunculan cerita-cerita yang bersumber dari hoaks atau berita palsu," ungkap Abdul.

Baca juga: Fatwa MUI soal Vaksinasi Covid-19 saat Puasa Ramadhan, Ini 3 Rekomendasinya

Baca juga: Bagaimana Hukum Berpuasa di Bulan Ramadhan, tetapi Tidak Menjalankan Salat Lima Waktu?

Baca juga: Ramadhan 2021: Jaga Hidrasi Tubuh, Ini 8 Minuman Terbaik untuk Berbuka Puasa, termasuk Air Kelapa

Ilustrasi ghibah. (Pexels/Anstasiya Gepp)

Abdul menegaskan bahwa meskipun hal yang diceritakan nyata terjadi, hal tersebut tetap tidak boleh disebarluaskan.

"Dalam Islam, menceritakan berita yang sesungguhnya terjadi, tetapi tidak disukai oleh kawan kita ketika kita menceritakan kejadian yang sesungguhnya itu pun juga dilarang," kata Abdul.

Jika seseorang melakukan hal tersebut selama berpuasa, maka pahala puasanya berkurang atau bahkan menghilang.

Namun, secara esensi puasanya tetap tidak batal dan tidak harus meng-qadha puasa di lain waktu.

"Ghibah dalam Islam dilarang. Puasanya benar, puasanya sah, hanya saja pahalanya menjadi batal."

"Puasanya bisa jadi sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Dia gugur dari kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai orang yang berpuasa. Tetapi pahalanya, dia tidak akan mendapatkan apapun," terang Abdul.

Abdul Matin lantas membagikan sabda Muhammad SAW mengenai ganjaran ketidakmampuan seseorang dalam menjaga lisannya selama berpuasa.

"Karena itu Rasulullah SAW: 'Barang siapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan palsu, hoaks, meskipun tidak dengan perkataan, tetapi dengan tulisan dan dia tidak mampu meninggalkan perbuatannya itu, maka tidak ada kepentingan dan kebutuhan bagi Allah atas orang itu untuk menjalankan ibadah puasanya," tutur Abdul.

Maka kesimpulannya, siapa pun orang yang melakukan ghibah saat berpuasa, pahala puasanya gugur.

Halaman
123

Berita Terkini