Target Paket Sate Beracun Ternyata Penyidik Senior Polresta Yogyakarta, Polisi akan Ungkap Motifnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus Paket Sate Bakar di Bantul (kiri). Bandiman pengemudi ojol yang anaknya jadi korban.

Penelusuran Tribun Jogja, T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam sebagai penyidik terbaik.

Timbul membenarkan adanya informasi tersebut dan menegaskan bahwa T memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.

"Ya karena sudah senior direskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," terang dia.

Namun demikian, Timbul belum memastikan sudah berapa lama T bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.

"Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior," tegasnya.

Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.

Ia cukup terkejut lantaran ada seseorang yang mengirim paket sate beracun ke rumahnya, yang pada akhirnya justru salah sasaran dan menelan korban bocah berusia 8 tahun.

"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta. Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani," katanya.

Baca juga: Pengirim Paket Sate Beracun Sianida yang Tewaskan Bocah di Bantul Kini Sudah Diamankan

Baca juga: Foto Kerumunan Pengunjung di Pasar Tanah Abang, Jaga Jarak Diabaikan, 200 Persen Lebih Kapasitas

Analisis Kriminolog

Kriminolog Universitas Gajah Mada (UGM) Suprapto menyimpulkan pengirim paket sate beracun yang menewaskan bocah warga Bangunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, Minggu (25/4/2021) lalu, murni upaya pembunuhan berencana.

Menurutnya, jika melihat dari kronologi yang ramai diberitakan oleh media selama ini, Suprapto menilai pelaku yang hendak meracuni korbannya itu sangat berhati-hati.

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus Paket Sate Bakar di Bantul (kiri). Bandiman pengemudi ojol yang anaknya jadi korban. (Tribunjogja.com/Dok Polsek Sewon)

Analisanya, perempuan tak dikenal yang meminta kepada Bandiman seorang driver ojol yang anaknya kini menjadi korban salah sasaran satai beracun itu berusaha menghilangkan jejak dengan cara meminta Bandiman mengantarkan paket dengan cara offline.

"Jelas dia punya motif membunuh, atau paling tidak meracuni korbannya. Sangat berhati-hati dengan cara memesan jasa offline kepada driver ojol itu," katanya, kepada Tribun Jogja, Minggu (2/5/2021).

Ia menambahkan, keputusan penerima paket untuk menolak pemberian paket misterius sangat tepat.

Terbukti target yang diketahui sebagai penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta itu sedang diincar oleh pelaku.

Halaman
1234

Berita Terkini