Lawan Covid19

Jika Anak Positif Covid-19, Simak Panduan IDAI tentang Isolasi Mandiri bagi Anak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI anak demam. Demam bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit Covid-19. Menurut panduan resmi IDAI, ada sejumlah hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan oleh para orangtua selama isolasi mandiri anak.

TRIBUNTERNATE.COM -- Virus corona penyebab penyakit Covid-19 tidak pandang bulu dan menyerang siapa saja, dari berbagai kategori usia.

Anak-anak pun menjadi golongan yang rentan terinfeksi virus corona.

Jika anak terinfeksi Covid-19 dan tidak mengalami gejala (asimptomatik) atau mengalami gejala ringan, disarankan untuk menjalankan isolasi mandiri (isoman).

Gejala ringan Covid-19 yang bisa dialami anak-anak dapat meliputi batuk, pilek, demam, diare, muntah, dan ruam-ruam.

Kemudian, isolasi mandiri juga disarankan apabila anak masih aktif dan bisa makan atau minum.

Namun, bagaimana seharusnya isolasi mandiri untuk anak-anak?

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerbitkan panduan isolasi mandiri untuk anak-anak dan keluarga yang positif Covid-19.

Mengutip dari panduan resmi IDAI, ada sejumlah hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan oleh para orangtua selama isolasi mandiri anak.

Pertama adalah memastikan anak yang positif Covid-19 tidak memiliki gejala atau asimptomatik, atau bergejala ringan

Orangtua harus menerapkan etika batuk kepada anak serta memantau gejala atau keluhan.

Lalu, orangtua juga perlu melakukan pemeriksaan suhu tubuh 2 kali sehari (pagi dan malam). Lingkungan rumah/kamar juga disarankan memiliki ventilasi yang baik.

Malam hari anak mendadak demam? Jangan panik! Anda masih bisa mengobatinya dengan 5 tips kesehatan ini. (Shutterstock)

IDAI menjelaskan, orang tua dapat tetap mengasuh anak yang positif Covid-19, dengan catatan orang tua atau pengasuh yang memiliki risiko rendah terhadap gejala berat.

Jika ada anggota keluarga yang positif, maka dapat diisolasi bersama.

Namun, saat orang tua dan anak berbeda status gejala Covid-19, disarankan beri jarak tidur 2 meter, di kasur terpisah.

Penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan psikologis pada anak.

Baca juga: Ini Syarat Naik Kereta Api Jarak Jauh selama PPKM Darurat, Penumpang Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin

Baca juga: Kemenag Tiadakan Salat Idul Adha 1442 H di Wilayah Zona Merah Covid-19, MUI: Masyarakat Harus Taat

Halaman
123

Berita Terkini