TRIBUNTERNATE.COM -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi kunjungan mendadak alias sidak Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bogor, Jawa Barat.
Diketahui, Jokowi mendatangi apotek Villa Duta di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jumat (23/7/2021).
Sembari membawa catatan berisi daftar obat untuk penanganan Covid-19 yang ia cari, Jokowi menanyakan kepada petugas apotek mengenai ketersediaan obat-obatan itu.
Moeldoko pun menilai, apa yang dilakukan oleh Jokowi merupakan bukti sebagai sosok panglima sesungguhnya di situasi saat ini.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat sesi dialog dengan News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra secara virtual, Rabu (28/7/2021).
"Itu seorang panglima, panglima harus memastikan bahwa apa yang terjadi di lapangan betul-betul diketahui dengan baik. Harus seperti itu," kata Moeldoko.
Baca juga: Sosok Abdulism Kampung Inggris, Guru Populer di TikTok yang Meninggal Dunia Terinfeksi Covid-19
Baca juga: Kasus Kekerasan Oknum TNI AU terhadap Warga di Merauke, Serda A dan Prada V Jadi Tersangka
Baca juga: Satgas dan Epidemiolog Tanggapi Prediksi Indonesia Jadi Negara Terakhir Keluar dari Pandemi Covid-19
Moeldoko pun mengingat saat dirinya masih bertugas sebagai Panglima TNI, ia selalu memastikan setiap tugas yang diberikan ke jajarannya berjalan dengan baik di lapangan.
Moeldoko lalu menyindir sosok pemimpin yang menurutnya hanya memberikan perintah ke jajaran, tetapi tidak terjun langsung untuk mengecek, seperti apa yang dilakukan Jokowi.
"Pak presiden sangat tahu betul apa yang terjadi di lapangan sehingga persoalan-persoalan itu dibawa lagi ke meja ratas," terangnya.
Jokowi Telepon Menteri Kesehatan
Setelah sidak apotek dan mendapati sejumlah stok obat-obatan kosong, Jokowi menelepon Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk memastikan ketersediaan obat-obatan tertentu.
“Pak, ini saya cek ke apotek di Bogor. Saya cari obat antivirus Oseltamivir, enggak ada. Cari lagi, obat antivirus yang Favipiravir juga enggak ada, kosong. Saya cari yang antibiotik, Azithromycin, juga enggak ada,” ujar Jokowi kepada Budi, seperti dalam tayangan YouTube Sekretariat Kabinet RI.
Lantas, apa jawaban Menkes?
Setelah melakukan pengecekan, Menkes Budi memberikan data terkait stok obat-obatan yang dicari Jokowi tersebut di sejumlah apotek lain di Kota Bogor.
“Itu ada data online yang ada di rumah sakit, nah itu bisa dilihat by kota segala macam, berikut apoteknya, Kimia Farma, Century, Guardian, K24,” jawab Budi melalui sambungan telepon.
Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah meluncurkan laman https://farmaplus.kemkes.go.id/ untuk memudahkan masyarakat mengecek ketersediaan obat dan vitamin, terutama bagi pasien Covid-19.
Laman tersebut mencakup lebih dari 2.100 apotek di seluruh provinsi di Indonesia.
Stok Obat yang Dicari Jokowi Kosong
Diberitakan TribunnewsBogor.com, Jokowi mencari obat ke apotek Villa Duta, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Di apotek itu, Jokowi mencari sejumlah obat yang akan dibelinya.
Namun, rupanya sejumlah obat yang dicari Presiden Jokowi tersebut sedang habis.
Seorang apoteker di apotek Villa Duta, Herli, mengatakan presiden Jokowi mencari sejumlah obat.
Daftar obat yang dicari Jokowi tersebut ditulis dalam secarik kertas.
"Beliau mencari oseltamivir, gentromicyn, favipiravir, dan multivitamin yang sekarang banyak dipakai orang terpapar Covid," katanya, Jumat.
Herli mengatakan, obat-obatan tersebut tidak tersedia sudah hampir satu bulan.
Mengetahui apa yang dicari tidak ada, Presiden Joko Widodo pun membeli sejumlah vitamin
"Iya belanja, vitamin D, kebetulan vitamin D1000 yang ada di sini jadi itu aja yang ada, sama Zegavit untuk penggantinya multivitamin B, karena beliau tanya multivitamin apa yang ada selain itu," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jawaban Menkes Budi saat Ditelepon Jokowi karena Stok Obat Covid-19 yang Dicari di Apotek Kosong
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Sidak Apotik, Moeldoko: Itu Bukti Seorang Panglima