Kuba Jadi Negara Pertama yang Beri Suntikan Vaksin Covid-19 pada Anak Mulai Usia 2 Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Vaksinasi Covid-19.

TRIBUNTERNATE.COM - Negara Kuba telah melakukan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak mulai usia dua tahun.

Vaksinasi anak ini dilakukan oleh Kuba lantaran negara itu sedang menghadapi peningkatan tajam kasus infeksi dan kematian pada anak-anak akibat Covid-19.

Vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak di Kuba tersebut telah dimulai pada minggu lalu.

Dengan demikian, pada September 2021, Kuba menjadi negara pertama di dunia yang memulai vaksinasi massal pada anak-anak di usia yang sangat muda.

Diberitakan oleh Miami Herald, sekitar 12 anak di Kuba telah meninggal karena Covid-19 pada tahun 2021, termasuk tiga bayi berusia dua bulan.

Kementerian Kesehatan Kuba mengatakan, 117.500 anak di bawah umur telah didiagnosis Covid-19 selama pandemi.

Sebanyak 7.660 di antaranya adalah bayi-bayi yang masih mengonsumsi ASI.

"Ini mengakhawatirkan, jumlah infeksi virus corona baru yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir pada populasi anak-anak di Kuba," tulis Menteri Kesehatan Kuba, Jose Portal Miranda, dikutip dari CNN International.

Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19 (Daily Mail UK)

Baca juga: FDA Rekomendasikan Suntikan Booster Vaksin Covid-19 untuk Usia 65 Tahun ke Atas dan Kelompok Rentan

Baca juga: WHO: Kekurangan Vaksin Covid-19 di Afrika akan Membawa Seluruh Dunia ke Titik Awal Virus Corona

Varian Delta telah menyebabkan meroketnya kasus infeksi Covid-19 di kalangan anak-anak Kuba.

"Banyak pasien anak yang dilaporkan dalam kondisi serius atau kritis adalah bayi yang baru lahir," lanjut Miranda.

Seperti halnya negara-negara lain di dunia, Kuba mengalami lonjakan kasus Covid-19 pada anak dalam beberapa bulan terakhir akibat virus corona varian Delta.

Pada 13 dan 14 September, Kementerian Kesehatan Kuba mengatakan terdapat 3.727 kasus baru, termasuk 236 bayi dan 16 bayi yang baru lahir.

Saat ini, Kuba memvaksinasi penduduknya, termasuk anak-anak, dengan vaksin Soberana yang diproduksi oleh Finlay Institute yang berbasis di Havana, sebuah organisasi ilmiah yang dibuat pada tahun 1991.

"Kami memiliki anak-anak yang sedang sekarat, menderita penyait parah," ujar Vicente Verez Bencomo, direktur Finlay Institute dalam konferensi virtual yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Amerika Latin David Rockefeller di Harvard.

"Kami memvaksinasi anak-anak, sehingga kami bergerak lebih dekat ke titik di mana kekebalan masyarakat terbentuk," lanjut Bencomo.

Otoritas Pengatur Obat-obatan, Peralatan dan Alat Kesehatan (CECMED) Kuba memberikan otorisasi penggunaan darurat vaksin Soberana atau Sovereign untuk anak-anak berusia 2 hingga 18 tahun.

Anak-anak di Kuba akan mendapatkan dua dosis suntikan vaksin Soberana 2, ditambah dengan satu dosis booster Soberana Plus.

Ilustrasi Suntikan Vaksin Covid-19. (South China Morning Post)

Baca juga: Perlindungan Vaksin Pfizer terhadap Covid-19 Gejala Berat Menurun Setelah 4 Bulan, Moderna Stabil

Baca juga: Lebih dari 1 Miliar Orang Telah Disuntik Dosis Lengkap, Capaian Vaksinasi China Sebesar 72 Persen

CECMED mendasarkan otorisasi vaksinnya pada uji klinis terhadap 350 anak berusia antara 3 hingga 18 tahun.

Finlay Institute mengatakan, 99,3 persen peserta uji klinis berusia 3 hingga 11 tahun, dan 92,9 persen anak berusia 12 hingga 18 tahun memiliki respons antibodi empat kali lipat lebih tinggi daripada sebelum divaksinasi.

"Hasil ini menunjukkan bahwa vaksin SOBERANA02 aman untuk diberikan pada anak-anak dan remaja, dan bahwa pola keamanan global mirip dengan orang dewasa," kata institusi tersebut.

Namun demikian, hasil dari uji klinis tersebut belum dipublikasikan dalam publikasi peer-reviewed.

(TribunTernate.com/Ron)

Berita Terkini