Pemkot Ternate Tetapkan Status Tanggap Darurat, Sejumlah Warga Dievakuasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Kota Ternate tetapkan status tanggap darurat.

TRIBUNTERNATE.COM - Pemerintah Kota Ternate menetapkan status tanggap darurat, menyusul adanya gelombang pasang yang mengakibatkan sejumlah wilayah tergenang hingga beberapa rumah dan fasilitas umum rusak. 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ternate, M Arif Gani, ketika breafing di lokasi pengungsian, Selasa (7/12/2021) pukul 02.00 WIT.

"Setelah keluarnya status tanggap darurat, posko-posko akan dibangun. Posko induknya di Kantor BPBD," kata Arif.

Adapun wilayah yang terdampak air pasang ini, di antaranya Kelurahan Kota Baru, Kelurahan Muhajirin, Kelurahan Gamalam, Kelurahan Salero, Kelurahan Toboleu, Kelurahan Sangaji, Kelurahan Dufa-Dufa, dan Kelurahan Tafure.

Arif mengatakan, seluruh anggotanya telah dikerahkan.

Sejumlah sumber daya manusia (SDM) maupun peralatan akan dimaksimalkan dengan baik untuk mempercepat proses penanganan bencana alam. 

Baca juga: Gelombang Tinggi Menghantam Kota Ternate, Sebagian Rumah dan Fasilitas Umum Rusak

Baca juga: Nelayan yang Hilang di Kepulauan Sula Tak Kunjung Ditemukan, Basarnas Resmi Hentikan Pencarian

Gelombang tinggi menghantam talud penangkal ombak di Kota Ternate. (TribunTernate.com/Mufrid Tawary)

Termasuk mengevakuasi sejumlah warga yang tinggal di pesisir. 

"Sementara ada sebagian warga sudah kami evakuasi ke beberapa titik," ungkapnya. 

Berdasarkan data sementara BPBD, hingga pukul 02.00 WIT, warga yang sudah dievakuasi ke gedung SKB merupakan warga dari dua kelurahan, yakni Kelurahan Dufa-Dufa sebanyak 94 jiwa, dan warga Kelurahan Sangaji sebanyak 106 jiwa. 

Kelurahan lainnya masih dalam proses pendataan.

Untuk lokasi pengungsian, selain SKB, Arif mengaku, juga disiapkan di beberapa titik.

Antara lain, Lapangan Salero dan Taduma.

“Terkonfirmasi di Kelurahan Taduma, tidak ada kerusakan hanya rumah-rumah warga masih tergenang air laut, makanya untuk sementara mereka diungsikan," tambahnya.

Rumah dan Fasilitas Umum Rusak

Diberitakan sebelumnya, sejumlah titik di Kota Ternate, Maluku Utara, dihantam gelombang tinggi pada Senin (6/12/2021) malam.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 19.13 WIT.

Akibat gelombang tinggi tersebut, beberapa ikon Kota Ternate pun nyaris porak poranda.

Seperti Taman Falajawa di Kelurahan Muhajirin, Kota Ternate.

Aneka hiasan sekitar taman itu berhamburan di tengah jalan.

Aktivitas lalu lintas pun harus dialihkan karena air pasang hingga ke badan jalan bahkan mengalir ke pemukiman warga.

Gelombang besar juga menghantam talud penangkal ombak hingga roboh ke laut, di belakang Jati Land Mall, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate.

Baca juga: Wakil Gubernur Maluku Utara Diperiksa Polisi Terkait Kasus Dugaan Penipuan

Gelombang tinggi menghantam sejumlah titik di Kota Ternate. (TribunTernate.com/Mufrid Tawary)

Hal serupa juga dialami warga di Kelurahan Dufa Dufa, Kelurahan Salero, dan Kelurahan Tafure.

Terpantau, ada sebagian warga terpaksa harus dievakuasi ke lokasi yang aman.

Terutama, warga yang rumahnya terendam air laut.

Ari, salah satu warga Kelurahan Dufa-dufa meminta agar otoritas setempat mengambil langkah cepat karena gelombang sudah sangat membahayakan.

Terlebih, mereka yang tinggal di tepian pantai.

"Terutama mereka yang tinggal di pinggir pantai agar segera dievakuasi dulu, sampai keadaan membaik," harapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Ternate, M Arif Gani mengatakan, warga yang terkena dampak gelombang tinggi hingga masuk ke pemukiman terjadi di beberapa titik.

Antara lain, Kelurahan Salero, Dufa Dufa, Sangaji, Tafure, Pulau Hiri, dan Batam Dua.

"Yang baru saya sebutkan di atas itu sudah terkonfirmasi. Yang lain sementara masih kita pantau," jelasnya.

Sebagian warga terdampak, kata Gani, sudah dievakuasi.

Seperti warga Kelurahan Salero sudah diamankan ke Lapangan Salero.

Sedangkan, warga Kelurahan Dufa-dufa dievakuasi ke gedung SKB.

"Kami juga sudah menyediakan lokasi di Aula SMK Negeri 2. Jika memang sudah sangat mengancam warga, maka tetap kita alihkan ke situ," tambahnya.

(TribunTernate.com/Mufrid Tawary)

Berita Terkini