Virus Corona

Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia, Pemerintah Tetap Tidak Tutup Pintu Masuk, Mengapa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Tes PCR Covid-19. Pemerintah memutuskan untuk tidak menutup pintu masuk ke Indonesia meski sudah ada tiga kasus varian Omicron yang terdeteksi di Tanah Air.

TRIBUNTERNATE.COM - Virus corona varian baru Omicron telah masuk ke wilayah Indonesia.

Menteri Kesehatan RI (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan satu pasien pertama di Tanah Air yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian baru Omicron, Kamis (16/12/2021) lalu.

Kemudian, pada Sabtu (18/12/2021), dua kasus baru varian Omicron kembali diumumkan.

Penambahan kasus merupakan hasil pemeriksaan sampel dari lima kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.

Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran varian Omicron.

Namun, pemerintah sudah memutuskan untuk tidak menutup pintu masuk ke Indonesia. Mengapa?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi pun memberikan penjelasan mengenai alasan pemerintah tidak menutup pintu masuk ke Indonesia meski sudah ada kasus Omicron yang terdeteksi.

Ia menyebutkan, hingga saat ini Indonesia telah menutup 11 negara.

"Menutup 11 negara untuk tidak diizinkan masuk ke indonesia. Negara tersebut ialah yang melaporkan adanya varian Omicron. Ini sudah upaya yang kemudian mencegah masuknya varian baru ini," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Senin (20/12/2021).

Baca juga: Belum Ada Transmisi Lokal, Menkes RI Sebut 3 Kasus Omicron di Indonesia Masuk dari Luar Negeri

Baca juga: Survei Charta Politika: 68,1 Persen Masyarakat Indonesia Setuju Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet

Selain itu, pemerintah telah membuat strategi dengan menaikkan masa karantina. Sebelumnya, karantina adalah 3-5 hari, sekarang menjadi 10 hari. 

Nadia pun menyebutkan alasan kenapa tidak menutup pintu masuk meski telah ada varian Omicron di Indonesia.

"Kita tidak mungkin menutup pintu masuk. Karena warga negara Indonesia tidak boleh dilarang masuk ke daerahnya masing-masing," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Senin (20/12/2021).

Bukan menutup total, yang dilakukan kata Nadia adalah memperkuat pintu masuk. Lalu yang paling penting adalah siapa pun pelaku perjalanan, harus menaati peraturan yang telah ditetapkan. 

"Kalau harus karantina harus 10 hari. Jangan pakai diskon. Ikuti aturan, PCR harus tiga kali negatif dan vaksinasi jangan lupa," pungkasnya. 

Baca juga: Aturan Perjalanan selama Nataru Diperketat, Warga yang Baru Divaksin Dosis Satu Tak Bisa Bepergian

Baca juga: Polemik Keputusan Anies Baswedan Naikkan UMP DKI Jakarta, Kata Kemnaker hingga KSPI

Dua Upaya Pemerintah Indonesia Deteksi Varian Omicron

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk baik di jalur darat, laut, maupun udara.

Dari ketiga pintu masuk tersebut, berdasarkan hasil pengamatan tes PCR  dan data Whole Genom Sequencing (WGS), positivity rate terbanyak didapat dari pintu masuk darat dan laut.

"Positivity rate (kasus positif yang dideteksi) jalur laut dan darat lebih tinggi dibandingkan pintu masuk udara," ujar Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers virtual, Senin (20/12/2021).

Untuk itu, pemerintah melibatkan bantuan TNI, Polri, dan Kemendagri untuk memperkuat pintu masuk.

Selain meningkatkan WGS, pemerintah juga sudah menggunakan tes PCR dengan metode SGTF.

Metode ini bisa jauh lebih cepat mendeteksi virus corona varian Omicron.

"Kenapa? Karena PCR dengan SGTf berfungsi sebagai marker, tidak 100 persen seperti WGS tapi kemungkinan besar bisa mendeteksi Omicron dalam waktu 4 sampai 6 jam saja. Sedangkan WGS membutuhkan 3 sampai 5 hari," jelas mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Alasan Pintu Masuk Tetap Dibuka Meski Varian Omicron Sudah Masuk ke Indonesia

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menkes Ungkap Dua Upaya Pemerintah Indonesia Deteksi Varian Omicron

Berita Terkini