Badan Kesehatan Uni Eropa Sebut Vaksin Booster Berulang Bisa Lemahkan Sistem Imun Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Covid-19 - Regulator Uni Eropa telah memperingatkan bahwa suntikan booster Covid-19 yang dilakukan secara berulang dapat berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh dan kemungkinan tidak dapat dilakukan secara terus menerus.

Hal ini karena prosesnya memakan waktu sekitar tiga hingga empat bulan.

Diketahui, produsen vaksin terbesar di dunia mengatakan mereka sedang mempertimbangkan untuk memproduksi vaksin yang dapat menargetkan varian baru.

ILUSTRASI Vaksinasi Covid-19. (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Moderna persiapkan produksi vaksin khusus varian Omicron

Moderna mengatakan perusahaannya siap meluncurkan vaksin booster Covid-19 yang bisa menargetkan varian Omicron pada Maret 2022.

Vaksin tersebut akan diuji dan siap untuk diajukan otorisasi ke pemerintah AS.

Presiden Moderna Stephen Hoge mengatakan, dia yakin vaksin booster yang membawa gen yang secara khusus menargetkan mutasi pada varian Omicron akan menjadi cara tercepat untuk mengatasi pengurangan kemanjuran vaksin yang mungkin ditimbulkannya.

"Kami sudah memulai program itu," kata Hoge kepada Reuters, seperti dikutip dari The Strait Times.

Baca juga: Jenis Vaksin Covid-19 Booster di Indonesia: Setengah Dosis Vaksin Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca

Baca juga: Menkes: Pasien Omicron Rawat di Rumah Saja Pakai 17 Aplikasi Telemedicine

Moderna juga sedang mengerjakan vaksin multi-valent yang akan mencakup hingga empat varian virus corona yang berbeda termasuk Omicron.

Pembuatan vaksin tersebut bisa memakan waktu beberapa bulan ke depan.

Omicron dikategorikan sebagai variant of concern (VoC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Saat ini varian tersebut sedang dipelajari untuk melihat apakah lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian lain.

Selain itu, varian ini juga sedang diteliti apakah itu dapat menembus antibodi yang dihasilkan vaksin yang beredar saat ini.

Menurut panduan yang sebelumnya diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pembuatan vaksin ini memerlukan uji klinis tahap menengah.

Oleh karena itu, Hoge mengatakan proses pembuatan vaksin booster khusus Omicron ini bisa memakan waktu tiga atau empat bulan.

"Booster khusus Omicron, secara realistis, tidak akan bisa diluncurkan sebelum Maret dan mungkin lebih pada kuartal kedua," kata Hoge.

Namun, Hoge vaksin tersebut bisa diluncuakan lebih cepat jika FDA mengubah panduannya untuk data apa yang diperlukan untuk otorisasi.

Halaman
123

Berita Terkini