Update Kecelakaan Maut di Rapak Balikpapan, Temuan KNKT: Ada Bagian Truk yang Diubah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi truk Nissan Diesel pengangkut kontainer pemicu kecelakaan beruntun di simpang lima Muara Rapak, Balikpapan Utara, Jumat (21/1/2022) pukul 06.20 WITA.

TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah kecelakaan maut terjadi di Turunan Rapak, Km 0 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (21/1/2022) lalu.

Insiden tersebut terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 06:19 WITA.

Kecelakaan bermula ketika sebuah truk kontainer lepas kendali dari arah turunan Jl. Soekarno Hatta lalu menabrak belasan kendaraan yang berhenti saat lampu merah.

Akibat truk kontainer yang lepas kendali tersebut, tidak hanya belasan kendaraan (mobil dan motor) yang ditabrak, tiang listrik juga roboh.

Kecelakaan itu juga menewaskan 4 orang, sementara 32 lainnya luka-luka.

Terbaru, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan hasil penyelidikan atas kecelakaan yang melibatkan truk kontainer bermuatan kapur pembersih air tersebut.

KNKT menyatakan rangka atau sasis dari truk tronton KT 8534 AJ yang menyebabkan kecelakaan dan menewaskan 4 orang itu ditambah panjangnya 20 cm.

Baca juga: Ridwan Kamil Nyatakan Diri Siap Maju Capres 2024, Kapankah Anies Baswedan Menyusul?

Baca juga: Background Arsitek Jadi Kriteria Kepala Otorita IKN, Tri Rismaharini Buka Suara: Bukan Hanya Aku Aja

Baca juga: India Catat Lebih dari 300.000 Kasus Infeksi Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir

Temuan lain dari penyelidikan adalah ditambahnya sumbu roda pada truk menjadi 3.

“Axel atau sumbu rodanya juga ditambah satu, sehingga menjadi 3 sumbu roda,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubda Kemenhub) Budi Setiyadi, Minggu, dikutip Tribun Kaltim dari Antara.

Truk diketahui menggunakan sistem pengereman Air Over Hydraulic (AOH) atau rem dengan penggunaan angin dan minyak rem sekaligus.

Meski ditemukan fakta baru, hingga kini belum bisa dipastikan apakah penambahan panjang dan sumbu roda ini mempengaruhi sistem pengereman.

Pada kecelakaan yang terjadi di Turunan Rapak Jumat (21/1/2022) lalu, sopir truk Muhammad Ali (48) menyatakan sudah mengerem beberapa kali sebelum mencapai turunan panjang di lampu lalu lintas tersebut.

Kompresor tak lagi memiliki tekanan yang cukup sesampainya di turunan ketiga yang panjangnya lebih kurang 250 meter hingga lampu lalu lintas.

“Habis anginnya, 'ngeblong', gitu,” kata Budi seperti dilansir Kompas.com.

Baca juga: Merantau Jauh ke Balikpapan, Syairullah Korban Tabrakan Maut Simpang Rapak Tinggalkan Istri & 4 Anak

Baca juga: UPDATE Kecelakaan Maut di Balikpapan: 4 Orang Meninggal Dunia hingga Pengakuan Sopir Truk

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut di Simpang Rapak Balikpapan: Bruk, Nyaring Bunyinya

Truk meluncur tak terkendali setelah bobot truk yang mencapai 20 ton, kehilangan fungsi rem, dan kondisi jalanan yang menurun.

Halaman
1234

Berita Terkini