Studi ini juga menemukan bahwa sub-varian Omicron BA.2 mengambil alih dari BA.1 yang sebelumnya dominan.
"BA.2 tampaknya lebih menular, mungkin memperpanjang gelombang pandemi Omicron," kata Dr Elliott.
Ahli epidemiologi telah menyoroti pentingnya survei tingkat penularan seperti studi React untuk memantau virus sehubungan dengan rencana pemerintah Inggris untuk menghapus pengujian massal gratis secara bertahap.
(TribunTernate.com/Qonitah)