Begitulah contoh nyata cara The Real Sultan merayakan hari kelahirannya sekaligus perkenalan permaisuri tanpa meninggalkan nilai agama yang dianutnya serta tradisi yang dijaga dari turun temurun.
Prosesi ini tentu berbeda dengan perilaku generasi masa kini yang hobi pamer harta kekayaan dari mobil mewah, perhiasan, traveling dan kehidupan glamor lain sambil mengaku dirinya sebagai Sultan.
Belakangan ini sedang ramai istilah Sultan. Namun istilah Sultan tersebut bukan merujuk kepada raja-raja yang masih eksis hingga kini di belahan Nusantara. Merekalah sultan abal-abal. (*)