Harun Masiku Masih Buron, Novel Baswedan: Ada Oknum yang Intimidasi KPK, tapi Firli Bahuri Diam Saja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

TRIBUNTERNATE.COM - Misteri keberadaan mantan calon anggota legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Harun Masiku hingga kini belum terpecahkan.

Diketahui, Harun Masiku masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak tahun 2020 lalu dan masih buron sampai saat ini.

Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 9 Januari 2020 atas kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024, 

Harun Masiku diduga menyuap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, supaya bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR tetapi keburu meninggal dunia.

Selain itu, Harun Masiku juga sudah menyiapkan uang sekitar Rp850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.

Kemudian, Harun Masiku resmi menjadi buronan internasional terhitung sejak 30 Juli 2021. 

Interpol juga telah menerbitkan red notice untuk Harun Masiku.

Saat ini, pencarian Harun Masiku terus menjadi perbincangan, terlebih ketika KPK menyatakan akan menggencarkan perburuan terhadap Harun Masiku setelah pandemi Covid-19 mereda.

Misteri keberadaan Harun Masiku pun kembali disinggung oleh mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Melalui sebuah utas cuitan di akun Twitternya, @nazaqistsha, Novel Baswedan memberikan penjelasan singkat mengapa Harun Masiku tidak ditangkap saat dirinya dan mantan pegawai KPK yang saat ini sudah dipecat melalui mekanisme tes wawasan kebangsaan (TWK) masih bekerja di lembaga antirasuah tersebut.

Novel Baswedan juga mengamini bahwa dirinya dan kawan-kawan masih terus mengkritik Firli Bahuri yang memimpin KPK terkait buronan Harun Masiku.

Dalam utas cuitan yang dikirim pada Senin (23/5/2022) petang WIB, Novel Baswedan mengungkap ada 3 hal penting yang menjadi masalah dalam perburuan terhadap Harun Masiku.

Baca juga: Mantan Penyidik KPK Mengaku Tahu Lokasi Harun Masiku, Jubir KPK: Sampaikan Langsung ke KPK

Baca juga: Tak Kunjung Temukan Harun Masiku Setelah 2 Tahun Jadi DPO, KPK Minta Masyarakat Ikut Bantu Cari

Pertama, Novel Baswedan menyebut bahwa ada oknum tertentu yang mengintimidasi KPK saat menggelar operasi tangkap tangan (OTT) kasus suap yang menyeret nama Harun Masiku.

Sementara saat KPK diintimidasi, Firli Bahuri dan petinggi KPK lainnya tidak melakukan tindakan apa-apa.

Selain itu, menurut Novel Baswedan, ada petinggi partai tertentu yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini