"Ibarat nyetir mobil, Anies ini mobil sewaan, sementara Ketum meski langkahnya belum secepat Anies, tapi mobil sendiri," ucap Mujiyono dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022).
"Saran saya. segeralah jadi kader politik untuk menjaga elektabilitas supaya bisa bergerak," imbuhnya.
Baca juga: Segera Lengser, Kekayaan Anies Baswedan Bertambah 2 Kali Lipat Sejak jadi Gubernur, Ini Rinciannya
Baca juga: Jokowi Tinjau Sirkuit Formula E Bareng Anies Baswedan, Ini Tanggapan Politisi PDIP dan Gerindra
Menurut Mujiyono, pergerakan Anies ke daerah sulit dilakukan setelah jabatan Gubernur DKI Jakarta selesai, dan masa kampanye pilpres akan sulit dilakukan jika ia tak punya kendaraan politik, parpol.
"Ketum meski elektabilitasnya masih jauh dari Anies, tapi kendaraannya ada, jadi (elektabilitas) masih bisa (naik)," tuturnya.
"Kalau Anies mau ke daerah gimana? Nah kalau AHY ke daerah jelas di sana ada kepengurusan, infrastruktur, jadi seorang Ketum kan berhak datang ke wilayah-wilayah,” sambungnya.
Untuk menjaga elektabilitas tersebut, Mujiyono mengajak Anies untuk bergabung menjadi kader partai politik.
Mujiyono pun terang-terangan menyatakan bahwa pintu Demokrat terbuka lebar untuk Anies.
Terlebih, saat ini Demokrat DKI banyak diisi oleh muka-muka baru di dunia perpolitikan.
"Sejak saya jadi Ketua DPD, banyak banget yang sudah bergabung. 67 persen orang baru di politik, karena Demokrat itu partai yang terbuka buat siapapun," tuturnya.
"Jadi jangan kaget nanti banyak bermunculan caleg dari tokoh-tokoh masyarakat," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta dengan judul Anies Diajak Gabung Demokrat dan Duet dengan AHY, Mujiyono: Anies Ibarat Mobil Sewaan