"Kita semua punya kalender yang pada salah satu tanggalnya telah disuratkan gilirannya masing-masing."
"Bermilyar-milyar kehidupan pernah hadir dan pergi di bumi ini. Kita hanya sebutir pasir dari hamparan yang tak terpermanai itu."
"Bersama orang-orang tercinta, kita semua pernah membentuk istana pasir, dan kita tahu pada akhirnya—cepat atau lambat—istana pasir itu akan kita berikan kepada samudera."
"Simpati dari saya dan jutaan orang lain tentu tak bisa menawarkan kepedihan."
"Kami hanya bisa berdoa semoga kekuatan dan ketabahan itu masih memadai untuk melewati hari-hari kehilangan yang mungkin tak akan singkat ini."
"Peluk dari jauh untuk Teh Atalia, Kang Emil dan Zara. Nana," tulis @najwashihab, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Keluarga Ridwan Kamil Kenang Sosok Emmeril Kahn Mumtadz: Akhlaknya Sholeh Sejak Kecil
Baca juga: Pamit Pulang ke Indonesia, Istri Ridwan Kamil Pasrahkan Emmeril: Kita Bertemu Lagi Cepat atau Lambat
Kehilangan Bayi Perempuan
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan Proud Project, Najwa ditanya momen apa yang mampu mengubah hidupnya.
Melansir dari akun Instagram Najwa Shihab me-repost dari akun @proud.project, ia menceritakan saat kehilangan anak keduanya.
Najwa memaparkan pengalamannya hamil anak keduanya.Tak seperti saat hamil pertama, hamil kedua kalinya itu, kondisi Najwa tidak baik.
Dirinya bahkan harus istirahat total di tempat tidur selama 4 bulan di Rumah Sakit.Najwa benar-benar berusaha menyelematkan kandungannya.
Putri kecilnya yang dinamai Namiya benar-benar lahir hanya saja tidak bertahan lama.Bayinya hanya bertahan 4 jam kemudian meninggal dunia.
Saat itu bagi Najwa dirinya sangat terpukul untuk menerima kenyataan.
Namun akhirnya dia menyadari bahwa kejadian tersebut mengajarkannya banyak hal.
Bagaimana cara menghargai hidup dan harus tetap tersenyum meskipun itu susah.