Lebih lanjut, Kiki menuturkan ada tiga value yang ingin dicapai oleh Kemendikbud Ristek ketika membentuk Direktorat Jenderal Vokasi pada 2020, yakni:
1. Value pendidikan
Tekanan pada value ini yakni bukan hanya melatih dan memberikan skill, tetapi juga membentuk karakter warga negara Indonesia.
2. Value ekonomi
Hasil dari pendidikan vokasi harus memberikan nilai ekonomi bagi para lulusannya. Oleh sebab itu, link and match menjadi agenda penting dan utama dalam pendidikan vokasi.
3. Value sosial
Semua keberhasilan pendidikan dan nilai tambah ekonomi yang diperoleh para lulusan vokasi harus memberikan dampak positif bagi keluarga dan masyarakat.
Melihat komitmen Komatsu dalam mendidik anak-anak SMK sampai terjun ke sekolah-sekolah, nampak upaya yang serius dalam penerapan tiga value di atas.
“Apa yang dilakukan oleh Komatsu luar biasa. Sangat mengharukan dan membahagiakan. Terima kasih telah ikut mendidik anak-anak kami, terima kasih telah ikut membangun sekolah-sekolah kami,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kiki menegaskan bahwa perkembangan teknologi yang cukup deras mengharuskan kita untuk melakukan transformasi pada tiga hal, yaitu:
1. Mengubah cara pikir
Kementerian dan seluruh jajaran sampai ke sekolah-sekolah harus mampu mengubah cara pikir. Cara pikir harus kami ubah, ditransformasikan, sehingga mempengaruhi cara pandang.
2. Mengubah cara pandang
Setelah mengubah cara berpikir, maka dilakukan transformasi untuk mempengaruhi cara pandang dengan mulai memasukkan, menginternalisasikan mindset, cara berpikir bisnis, dan industri ke dalam proses pendidikan.
3. Mengubah cara kerja