KGI Gelar Rekognisi Program Link And Match Kolaborasi dengan Kemendikbudristek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI, DR. IR. Kiki Yuliati, M.Sc, bersama Vice Presiden PT Komatsu Indonesia, Jamalludin, beserta jajaran Direksi Komatsu Group Indonesia.

Dalam hal ini, diluncurkan paket merdeka belajar, di dalamnya Magang Merdeka Kampus Merdeka (MBKM) untuk mendorong kita semua melakukan berbagai inovasi.

Untuk mendukung ketiga transformasi tersebut, Kiki menyampaikan bahwa kita semua perlu berkontribusi melakukan hal-hal yang dapat membawa dampak positif bagi bangsa.

“Apapun yang diperlukan untuk menghasilkan warga negara Indonesia yang hebat dan memajukan kesejahteraan umum, lakukanlah. Kementerian tidak akan menanya-nanya hal-hal remeh-temeh yang seharusnya kita ubah sejak awal,” pungkasnya.

Program dari sudah berlangsung selama lima tahun, terhitung sejak tahun 2017. Harapannya, kita meningkatkan program ini untuk lebih tinggi lagi.

“Kita scale up menjadi skala nasional yang lebih masif lagi, untuk melihat dampaknya dalam jangka impact yang besar dalam waktu cepat, kita harus bicara scale. Kami bersedia melakukan berbagai hal untuk menaikkan ini, scaling up semua yang dilakukan oleh Komatsu pada level nasional.”

Untuk mendukung hal tersebut, DR. Ir. Kiki Yulianti juga menyampaikan bahwa Kemendikbud Ristek membuka diri untuk terus melakukan kerja sama dengan PT Komatsu Indonesia.

Melakukan berbagai kemitraan agar inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh Komatsu dapat dirasakan oleh seluruh warga negara Indonesia di seluruh penjuru tanah air.

Komatsu Indonesia (KI) memulai program pemerintah link and match mulai tahun 2017 dengan 35 SMK yang berlokasi di Jawa. Dalam perkembangannya, cakupan Group Company diperluas pada 40 SMK.

Pada Tahun 2021, KGI semakin memperluas cakupannya hingga ke luar daerah Jawa menjadi 50 SMK. Hal tersebut didasari dengan visi dan misi untuk menjadi aset yang berharga untuk bangsa.

Perlu disampaikan bahwa tujuan dari Komatsu ini yakni menciptakan nilai melalui inovasi manufaktur dan teknologi untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan di mana orang, bisnis, dan planet agar berkembang bersama dan berdampingan.

Program Link and Match ini yang dijalankan oleh KGI bersama Asosiasi Alat Berat Indonesia (HINABI) menginisiasi adanya SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Industry Alat Berat), kemudian melakukan penyesuaian kurikulum dan melaksanakan pengajaran melalui “Komatsu Class.”

Tentunya kurikulum tersebut didukung dan disesuaikan dengan fasilitas, kemampuan guru, dan materi pengajaran yang aplikatif. Pelaksanaan program link and match juga mengalami adaptasi atas kondisi pandemi melalui kelas “online.” Perusahaan terus melakukan evaluasi untuk memastikan hal hal yang perlu dilakukan perbaikan.

Selain itu, KGI juga telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi Industri Manufacturing Alat Berat Indonesia (LSP IMABI) sebagai Lembaga untuk melakukan sertifikasi. Pelaksanaan ini tentu tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui Surat Perjanjian Kerja antara Komatsu dengan Direktorat Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Model implementasi kebijaksanaan ini tidak akan tercapai tanpa adanya proses perbaikan yang berkelanjutan. Pemenuhan Perilaku, Keterampilan dan Pengetahuan dilakukan melalui Perlatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Komatsu Class.

Setelah berjalan selama lima tahun, program link and match tersebut berdampak positif bagi banyak pihak terutama bagi perusahaan Komatsu, sekolah, para guru, dan SMK. Secara nyata, program tersebut berdampak bagi jumlah keterserapan siswa pada tahun 2020-2021 sebanyak 1.198 Siswa dari 39 SMK.

Halaman
1234

Berita Terkini