TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Pengelola SPBU Kilo Tiga, Yusmal mengungkapkan, penetapan turunnya harga BBM non subsidi jenis Pertamax dan Dexlite pihaknya rugi ratusan juta.
Kerugian itu lantaran pihaknya telah mengangkut BBM Non Subsidi dari Tobelo menuju Morotai menggunakan harga lama.
"Jadi sebelum BBM itu turun, kapal kami yang mengangkut BBM sudah menuju Morotai, nanti di pertengahan antara Tobelo dan Morotai baru dari Pertamina kasih informasi bahwa BBM pada pukul 13.00 akan turun,"ungkap Yusmal, Kamis (5/1/2023).
"Stok yang kami ambil masih banyak, sekitar 38 ton. Artinya bos kami juga rasa rugi. Sehingga kalau dihitung kerugian kami itu mencapai ratusan juta lebih,"sambungnya.
Meski demikian, Yusman mengatakan , sudah menjadi hal biasa ketika pemerintah telah menetapkan harga.
"Pengusaha ini sudah biasa, apapun ditetapkan pemerintah, kami tetap ikuti,"jelasnya.
Baca juga: Gotalamo Food Center di Morotai Kosong Pedagang, Kalbi Rasyid: SDM Pengelola Kuliner Masih Minim
Baca juga: Apresiasi Pemberitaan Aliansi Jurnalis Morotai , Pemda Beri Penghargaan
Namun, Yusmal menyesali pihak Pertamina harusnya memberikan informasi terlebih dahulu sebelum ada penurunan harga.
"Kami sesalkan kenapa dari pihak-pihak semacam pimpinan Pertamina atau SN, jauh sebelumnya BBM itu harusnya ada pemberitahuan dalam bentuk surat atau apa begitu,"
"Supaya kami jangan dulu melakukan pemuatan, ini nanti kapal so dalam perjalanan baru mereka telpon bahwa BBM sudah turun."sesalnya.(*)