Virus Corona

Pakar Sebut Virus Corona Subvarian Omicron XBB.1.5 Tengah Mendominasi dan Paling Mudah Menular

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Simulasi penanganan pasien virus corona Covid-19 di RS Margono Soekarjo, Purwokerto.

TRIBUNTERNATE.COM - Hampir tiga tahun berlalu, pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 belum sepenuhnya tuntas.

Bahkan, seiring waktu muncul berbagai varian dan subvarian virus corona.

Terbaru, ada virus corona subvarian Omicron XBB.1.5 yang saat ini tengah mendominasi secara global.

Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman mengatakan, subvarian Omicron XBB.1.5 lebih cepat menginfeksi dan bertahan lebih lama..

"Data epidemiologi dari Amerika, pertumbuhan subvarian XBB.1.5, 12 persen lebih cepat dibandingkan subvarian sebelumnya," ungkap Dicky kepada Tribunnews, Kamis (26/1/2023).

Subvarian XBB.1.5 muncul dari XBB yang merupakan kombinasi varian BA210.1 dan BA2.75, serta pertama kali terdeteksi di Amerika.

Menurut Dicky, subvarian XBB.1.5 memiliki banyak potensi masalah, misalnya, memiliki kemampuan lebih efektif dalam menginfeksi. 

Walau reseptor subvarian XBB.1.5 terbilang sedikit di sel, ia masih bisa menempel secara efektif.

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 - Dalam foto: Warga mengikuti vaksinasi Covid-19 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (11/7/2021). Dalam rangka Ulang Tahun ke-43 AMPI dengan tema "Kolaborasi Tangguh, Indonesia Bangkit", DPP AMPI menyelenggarakan kegiatan vaksinasi massal yang berharap kegiatan ini membantu Indonesia bangkit dari pandemi di semua sektor. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Karakter inilah yang membuatnya lebih mudah menginfeksi dan bisa bertahan lama.

"Dan sebetulnya penamaan Kraken ini nggak resmi, ini penamaan di media sosial, di beberapa ilmuwan. Nah, jadi yang nama resmi tetap XBB.1.5," kata Dicky menambahkan.

Baca juga: Sentil Maraknya Kasus KDRT, Gus Miftah: Mukul Istri Kok Ngaku Imam, Nggak Bisa Dong!

Baca juga: KDRT Ferry Irawan pada Venna Melinda, Athalla Naufal: Sudah Dianggap Bapak Sendiri, Malah Begini

Baca juga: Kisah Hanna, TKW yang Selamat dari Pembunuhan Berantai Wowon cs berkat Hujan Deras

Baca juga: DPRD Temukan Hutang Pemerintah Daerah Halmahera Utara Tahun 2022 Sebesar Rp 103 Miliar

Saat terinfeksi subvarian Omicron XBB.1.5, gejalanya relatif tidak jauh berbeda dengan varian atau sub varian sebelumnya.

Gejala yang ditunjukkan seperti demam tinggi, batuk menetap, dan pada beberapa kasus masih terdeteksi hilang pembauan.

Kemudian, ada pula gejala lain seperti sesak nafas pendek, kelelahan, dan nyeri tenggorokan.

Selain itu, Dicky mengungkapkan, walau gejala terbilang ringan, infeksinya masih bisa berakibat fatal pada kelompok berisiko.

Misalnya, orang yang belum melakukan vaksinasi Covid-19, terutama orang lanjut usia, komorbid, atau anak dan ibu hamil yang belum divaksin atau mendapat vaksin booster.

"Hal lain juga bisa dibawa adalah potensi long Covid-19," pungkasnya.

Paling Menular

Kemunculan subvarian Omicron XBB 1.5 disebut mendorong banyak negara di dunia berupaya keras menekan angka penularan kasus infeksi virus corona (Covid-19).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyebut subvarian ini sebagai yang paling menular dibandingkan subvarian atau varian Covid-19 sebelumnya.

Kendati demikian, di Indonesia, belum ada kasus yang ditemukan terkait dengan subvarian yang disebut sebagai Kraken ini.

Lalu bagaiman tanggapan pakar terkait kemunculan XBB 1.5 ?

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengakui bahwa subvarian ini kini menjadi sorotan global, termasuk WHO.

"Terkait subvarian XBB 1.5, saat ini menjadi perhatian serius ya, bukan hanya negara-negara, tapi dalam hal ini juga Badan Kesehatan Dunia WHO," jelas Dicky, saat dihubungi Tribunnews, Rabu (11/1/2023).

WHO pun, kata dia, telah mengumumkan bahwa XBB 1.5 kini menjadi subvarian yang harus diwaspadai dibandingkan subvarian lainnya.

"Dan WHO minggu lalu sudah merilis pernyataan bahwa ini adalah subvarian yang paling harus diwaspadai pada saat ini," kata Dicky. 

Hal itu karena XBB 1.5 memiliki kemampuan lebih dari apa yang dimiliki subvarian lainnya dari varian Omicron maupun varian lainnya yang telah terlebih dahulu beredar secara global.

"Karena kemampuannya melebihi dari seluruh subvarian Omicron lainnya, bahkan termasuk varian sebelumnya," tegas Dicky.

Dicky menegaskan, yang membedakan XBB 1.5 dengan subvarian lainnya hanya pada potensi keparahan atau kematiannya saja.

Karena vaksinasi Covid-19 masih cenderung efektif dalam mencegah tingkat keparahan virus, terlebih pada mereka yang telah melakukan vaksinasi dosis tambahan (booster).

"Kecuali yang membedakannya hanya di aspek potensi keparahannya atau kematian saja yang diuntungkan dengan masih relatif efektifnya vaksinasi yang ada, terutama dari booster dalam mencegah keparahan dan kematian ini," pungkas Dicky.emiolog

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Epidemiolog: XBB 1.5 Jauh Lebih Menular, Keparahannya Bisa Dicegah Lewat Vaksinasi

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken Lebih Cepat Menginfeksi dan Bertahan Lebih Lama

Berita Terkini