Sebagian Besar Jembatan di Loloda Utara Tak Dibangun, Anggaran Proyek Multiyears Kemana?

Editor: Mufrid Tawary
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak warga nekat terobos sungai di Loloda Utara, Selasa (10/01/2023) lalu

TRIBUNTERNATE.COM, TOBELO- Sebagian besar jembatan di Kecamatan Loloda Utara, Halmahera Utara, dikabarkan belum dibangun.

Padahal, pemerintah daerah Halmahera Utara telah  menggelontorkan anggaran melalui proyek Multiyears pada tahun 2018 sebesar Rp 300 miliar sekian untuk membangun jalan sekaligus jembatan di Kecamatan Galela-Loloda Utara.

Mahmud, salah satu warga di Kecamatan Loloda Utara belum lama ini mengeluhkan, sungai di desa, Kapa-kapa, Kecamatan Loloda Utara.

Sungai menghubungkan beberapa desa setelahnya itu tak bisa dilewati karena meluap akibat  hujan deras.

Walau demikian, Mahmud dan beberapa masyarakat di situ nekat menerobos demi bisa sampai ke pusat kota Tobelo.

Begitu juga Sungai dì desa supu, sama sekali tak ada jembatan.

“Kalau sungai meluap ini sudah jadi langganan. Mau tidak mau kami harus terobos. Karena kalau menunggu air surut itu berhari-hari,”keluhnya.

Menurut dia, memang sebagian  besar jembatan di Kecamatan Loloda Utara, belum dibangun.

Sehingga bila musim hujan butuh perjuangan jika ada keperluan harus ke Kota Tobelo.

Bahkan, kondisi ini menurut dia mereka nikmati sudah cukup lama.

Karena itu, mereka berharap agar pemerintah daerah segera bangun jembatan.

Terkait  ini, pada tahun 2018, pemerintah daerah Halmahera Utara telah  menggelontorkan anggaran melalui proyek Multiyears sebesar Rp 300 miliar sekian untuk membangun jalan sekaligus jembatan di Kecamatan Galela-Loloda Utara.

Baca juga: Hampir Semua Segmen Dalam Proyek Multiyears di Halmahera Utara Diduga Tak Selesai

Baca juga: Proyek Multiyears Terbengkalai, Mahmud Lasidji: Uangnya Sudah Dicairkan Seratus Persen Sejak 2021

Proyek bersumber dari APBD Halmahera Utara itu  dibagi tiga segmen dan dikerjakan tiga kontraktor berbeda.

Sesuai kontrak pekerjaan proyek ini selesai tahun 2020, dengan panjang jalan 90 kilo meter.

Segmen I mulai dari desa Salimuli sampai Posi-Posi jaraknya sepanjang 48,3 Kilo Meter dikerjakan oleh PT Sinar Putra Pratama

(SPP) dengan total anggaran sebesar  Rp 138,6 miliar 

Segmen II dari desa Posi-Posi sampai Ngajam jaraknya sepanjang 24,8 Kilo Meter dikerjakan oleh PT Sinar Sama Sejati (SSS) dengan total anggaran sebesar Rp 87,3 miliar.

Kemudian, segmen III dari dari Ngajam sampai Apulea jaraknya sepanjang 21,5 Kilo Meter dikerjakan oleha PT Ikhlas Bangun Sarana (IBS) dianggarkan sebesar  Rp 67,1 miliar.

Merespon proyek ini, kepada Tribunternate.com, beberapa waktu lalu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ( BPKAD ) Halmahera Utara, Mahmud Lasidji, menyampaikan sudah melunasi seluruh pembiayaan proyek Multiyears kepada rekanan sejak tahun 2021 sebesar Rp 300 miliar sekian.

"Dari tahun 2021 Pemda sudah bayar seratus persen pada rekanan,"ungkapnya.(*)

Berita Terkini