Dirinya kemudian menyebut, Jokowi juga sudah undang Dubes Palestina untuk dijadikan alasan.
"Dubes Pelestina yang diundang Jokowi, sebagai backup. Itu cara Jokowi, komitmen pemerintah tidak surut bela Palestina dan harus hadirkan Israel ikuti aturan main FIFA," jelasnya.
Oleh karena itu, Burhanudin menganggap ada nuansa yang berbeda antara Jokowi dengan sikap dari partai pengusungnya tersebut.
"Saya anggap beda nuansa presiden dengan partainya sendiri yang miskalkulasi," tampaknya.
Hal itu, imbuh Burhanudin, terlihat dari statement putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang berkali-kali tidak mempermasalahkan kehadiran Timnas Israel.
"Kelihatan dari statement Gibran. Berkali-kali ia satement beda dengan kader PDIP lainnya, I Wayan Koster dan Ganjar Pranowo. Yang menarik, kenapa baru sekarang?"
Padahal, kata Burhanudin, harusnya PDIP menolak ketika ada pertemuan antara parlemen di Bali tahun lalu.
"Penolakan komitmen konstitusi itu betul, tapi kok selektif hanya di sepak bola? Kalau politik ya harusnya IPU di Bali itu, representasinya itu. Tuan rumahnya Wayan Koster juga," tandas Burhanudin Muhtadi.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Pengamat Politik : Bumerang Buat PDIP