TRIBUNTERNATE.COM - Tottenham Hotspur disebut sebagai 'aib' oleh legenda Liverpool, Graeme Souness.
Ia juga mengaku merasa malu pada Harry Kane yang sudah memberikan pernyataan kepada media dan masih memuji rekan setimnya.
Lagi-lagi, Spurs menuai musim mengecewakan pada periode 2022-2023 ini.
Tottenham Hotspur masih puasa gelar sejak tahun 2008 silam, dan kini terancam finis di luar empat besar klasemen Liga Premier.
Kepayahan Spurs seolah semakin bertambah, ketika setelah kekalahan beruntun melawan Bournemouth dan Newcastle United.
Selanjutnya, Tottenham setidaknya menyelamatkan satu poin saat melawan Manchester United pada Kamis (27/4/2023) lalu, setelah tertinggal dua gol.
Namun, Spurs kembali mengalami kekalahan saat melawan Liverpool pada Minggu (30/4/2023) lalu dengan skor 3-4.
Baca juga: Richarlison Telanjur Selebrasi Gol, Tottenham Hotspur Kalah Lawan Liverpool, Jersey-nya Ditendang
Baca juga: Lawan Liverpool, Tottenham Hotspur Memalukan: Cuma Son Heung-min dan Harry Kane yang Becus Tanding
Baca juga: Pelatih Tottenham Hotspur Komplain Tekel Diogo Jota, Bos Liverpool: Mending Khawatirin Hal Lain
Graeme Souness pun mengkritik penampilan Tottenham Hotspur dan ia tak sependapat dengan Harry Kane yang sempat memuji rekan-rekan setimnya usai hasil imbang melawan Man United.
Ia mengkritik seolah Harry Kane telah memberikan jawaban lemah di hadapan media.
“Saya akan bersikap sesopan mungkin," katanya, dikutip dari TalkSport.
“Ketika kamu menjadi seorang pemain sepak bola profesional, hasrat dan keinginan harus bersamamu sepanjang waktu, itu bukan saklar lampu, kamu tidak bisa menghidupkan dan mematikannya."
“Harry tampil seolah-olah dia telah dilatih berbicara di depan media, dia tahu pertanyaan apa yang akan datang dan dia tahu bagaimana menjawabnya dan mungkin dia berkonsultasi dengan seseorang di PR di Spurs."
“Saya tahu saya sudah berada di usia tertentu, dan saya tahu saya berasal dari generasi yang berbeda, tetapi saya merasa itu sangat lemah."
“Saya bermain dengan para pemain yang hal terpenting dalam hidup mereka adalah datang pada hari Jumat, apa yang akan terjadi pada hari Sabtu, dan mereka pergi ke sana seolah-olah itu saja."
“Semua yang saya lakukan dan berkontribusi dalam hidup adalah pada 90 menit ke depan. Para pemain ini hari ini ketika mereka datang dan diwawancarai, mereka sudah dilatih oleh media."