TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Ketua PC IMM Kota Ternate, Rifandi Umaternate menyebut pihaknya resmi membuat Laporan Polisi (LP) ke SPKT Polres Ternate.
Laporan itu berkaitan dugaan pengeroyokan Kader mereka, oleh puluhan orang tak dikenal (OTK) berpakaian preman.
Itu setelah adanya unjuk rasa ratusan mahasiswa, yang tergabung dalam alinasi Cipayung Plus.
Di Kantor Wali Kota Ternate, Maluku Utara yang berakhir ricuh, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Profil Al-Hajj Abdurrahim M Ridwan Sjah, Sultan Bacan yang Meninggal Dunia di AS
Kronologi
Awalnya unjuk rasa berjalan aman, namun tiba-tiba terjadi saling dorong.
Setelah disusupi puluhan OTK, berpakaian preman. Mereka langsung memukul mahasiswa.
Alhasil seorang Kader PC IMM Kota Ternate, diduga jadi korban pengeroyokan oknum Satpol PP Kota Ternate.
Ketua PC IMM Kota Ternate, Rifandi Umaternate mengatakan, pihaknya mendampingi korban untuk membuat laporan Polisi.
"Tadi malam kami bersama korban atas nama Darswis Rajab sudah buat laporan, "katanya, Jumat (27/10/2023).
Menurut dia, dugaan pengoroyokan itu dilakukan oleh oknum Satpol Kota Ternate.
Saat massa aksi baru mendatangi kantor Wali Kota, tiba-tiba sudah dihadang, itu artinya sudah ada rencana jahat.
Lanjut dia, langkah yang dilakukan Satpol PP berlebihan dan tidak sesuai dengan protap.
Karena unjuk rasa refleksi Hari Sumpah Pemuda, dengan kinerja Pemkot Ternate beberapa tahun terakhir.
"Kalau memang pemerintah kita klaim berhasil, melakukan pembangunan dan berhasil."