"Tergantung dari KPU distribusi logistik, anggaran KPS juga aman."
"Sejauh ini, kita semua total gaji dan operasional sekitar Rp 38 juta, "singkatnya.
Terpisah, Ketua KPU Pulau Morotai, Irwan Abas saat dikonfirmasi menjelaskan.
Semua anggara terkait persiapan Pemilu 2024, sudah ditransfer ke rekening bendahara PPS masing-masing Desa.
Selain itu, masing-masing KPPS juga diberikan printer untuk dioperasikan saat pungut hitung.
Yang mana kegunaannya ialah, untuk dipakai penggandaan Formulir C salinan.
"Jadi mekanismenya yang jelasnya untuk dimudahkan KPPS, untuk menggandakan hasil Formulir C salinan."
"Kasih di saksi setelah diteliti secara baik, antara Formulir C hasil dengan salinan harus sama."
"Tapi belum bisa ditandatangani, harus di print dulu, di lihat dulu, kalau sudah sesuai, baru saksi tanda tangan, "jelasnya.
"Alhamdulillah sudah ada, jadi ada juga mungkin Desa-desa yang tidak ada punya printer kita satu desa bisa memakai 2 atau lebih dari 1 TPS, "sambungnya.
Bahkan untuk Sistem Rekapitulasi (Sirekap), pihaknya terus memberikan pemahaman kepada para KPPS di Desa.
Baca juga: BREAKING NEWS: Honor Bimtek Belum Dibayar, Puluhan PPS Pemilu 2024 Geruduk Kantor KPU Morotai
Untuk dapat menjalankan dengan baik, saat rekap suara secara online itu.
"Alhamdulilah kita sampai dengan kemarin tanggal 10 Februari 2024, kita masih lakukan penetapan Sirekap."
"Oleh operator-operator yang ada di KPPS di 88 desa, dan 6 kecamatan, "pungkasnya. (*)