TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Warga Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, mengeluh kelangakaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax, Pertalite, dan Dexlite.
Kondisi ini memicu keresahan warga, terutama di kalangan pengguna sepeda motor dan kendaraan roda empat. Sebab, sudah satu pekan jenis BBM tersebut sulit didapatkan.
Warga Desa Tomori, Kecamatan Bacan bernama Irfan (24) mengatakan, hampir semua stok BBM di warung-warung sudah habis.
Baca juga: Didatangi Gakkumdu, Ini Tanggapan Cagub Maluku Utara Husain Sjah
"Kalau ingin mendapatkan BBM, kita harus antre panjang di SPBU Labuha, dan itu pun terkadang tidak kebagian,” katanya, Selasa (3/12/2024).
Menurut Irfan, antrean BBM di SPBU menjadi pemandangan harian. Banyak warga yang terpaksa mencari BBM di tempat lain, meskipun dengan harga yang jauh lebih tinggi.
“Kalau begini terus, usaha kami bisa lumpuh. Kami berharap pemerintah segera turun tangan,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Halmahera Selatan, Nurbaiti Karmila, mengungkapkan bahwa kelangkaan BBM disebabkan terbatasnya pasokan dari Pertamina.
“Pasokan BBM jenis Pertamax memang berkurang karena menunggu kapal tanker masuk. Hal ini menyebabkan distribusi menjadi terbatas,” jelasnya.
Saat ini, distribusi BBM di Halmahera Selatan dilakukan dengan kuota harian yang ketat.
Misalnya di SPBU Labuha, menurut Karmila, Pertalite 5 kiloliter, Pertamax 10 kiloliter, Dexlite 5 kiloliter.
Baca juga: Akhir Tahun Persija Jakarta Bakal Hadapi Malut United, Ini Cara Carlos Pena Siapkan Tim
Kemudian APMS Babang Pertalite 5 kiloliter, Pertamax 5 kiloliter, dan Biosolar 5 kiloliter.
Karmila juga menambahkan, pasokan untuk Stasiun Pengisian Diesel Nelayan (SPDN) dan Pertashop hanya tersedia setiap dua hingga tiga hari dan tidak rutin.
“Yang biasanya Pertamax tidak dibatasi, sekarang dibatasi. Untuk penjelasan lebih lanjut, kami sarankan langsung menghubungi pihak Pertamina,” tandasnya. (*)