Sherly Tjoanda paham bahwa tidak semua muda-mudi Malut mau untuk bekerja kantoran.
Maka dari itu, Sherly Tjoanda memberi peluang para muda-mudi untuk menggali potensi di bidang lain.
Di antaranya adalah bidang membuat konten dengan mengadakan pelatihan content creator.
Laman media sosial Sherly Tjoanda mengunggah kembali sebuah wawancara soal salah satu misinya.
Istri mendiang Benny Laos itu tak hanya ingin memperbaiki kesehatan dan infrastruktur daerah, namun juga menaruh perhatian khusus pada dunia pendidikan.
"SDM menjadi salah satu program, selain menggratiskan pendidikan juga harus berkualitas," ujar ibu tiga anak tersebut.
Beberapa programnya termasuk membuat SMK yang memiliki jurusan sesuai dengan perkembangan zaman.
Sherly Tjoanda ingin muda-mudi Maluku Utara punya kemampuan sebagai content creator, khususnya untuk mempromosikan Malut sendiri.
"Kita akan bikin SMK vokasi yang memang yang lulus dari SMK tersebut siap pakai skill-skill yang seperti sekarang dibutuhkan, videografer, fotografer, konten kreator yang bisa menghasilkan uang yang cepat."
"Dan memang kan tidak semua orang ditakdirkan untuk di belakang meja dengan pekerjaan administrasi, kita tidak ada yang bisa mempromosikan Maluku Utara sebaik putra-putri Maluku Utara itu sendiri."
"Tapi kan mereka enggak punya skill storytelling, ngedit foto video, tapi kan itu sebenarnya enggak butuh empat tahun belajar ya, kayak sebentar saja kemudian ada yang meng-guide, ada ekosistem yang healthy, ada local hero."
"Sehingga memang promosi Maluku Utara itu dipromosikan oleh content creator lokal, harapannya begitu, saat ini sudah ada tapi masih banyak yang harus di-upgrade," jelasnya.
Prediksi untuk Anak Sherly Tjoanda
Anak sulung Sherly Tjoanda dan mendiang Benny Laos, yakni Edbert Laos, diprediksi akan mengikuti jejak kedua orangtuanya.
Edbert Laos digadang-gadang bakal terjun ke dunia politik dan menjadi sosok pemimpin.