Sampah sebagai Ancaman: Perspektif Health Belief Model

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadhir Wardhana Salama, Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, Peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Peilaku Universitas Indonesia/Founder Beyondhealth Indonesia.

Persepsi ini harus diubah dengan memberikan informasi yang jelas mengenai risiko yang nyata. 

Misalnya, keberadaan sampah yang menumpuk tidak hanya menyebabkan banjir, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus demam berdarah. 

Menyampaikan fakta ini melalui media massa atau kampanye komunitas dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang ancaman nyata yang dihadapi. 

Manfaat Tindakan dan Hambatan dalam Pengelolaan Sampah

Komponen lain dari HBM adalah persepsi manfaat tindakan. 

Sayangnya, banyak masyarakat belum memahami pentingnya memilah sampah atau menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 

Padahal, tindakan sederhana seperti memilah sampah organik dan anorganik dapat mengurangi jumlah limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, sekaligus mencegah saluran air tersumbat. 

Sebuah lingkungan yang bersih juga memberikan kenyamanan hidup dan mengurangi risiko penyakit. 

Oleh karena itu, kampanye yang menyoroti manfaat langsung dari pengelolaan sampah perlu dirancang secara menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Namun, hambatan tetap menjadi tantangan besar. Infrastruktur pengelolaan sampah yang kurang memadai di Ternate adalah salah satu hambatan utama. 

Banyak wilayah yang tidak memiliki fasilitas daur ulang atau tempat pembuangan sampah yang layak. 

Ketika akses terhadap infrastruktur ini terbatas, masyarakat cenderung membuang sampah sembarangan, yang pada akhirnya memperburuk masalah. 

Selain itu, sikap apatis terhadap dampak jangka panjang sampah juga menghambat perubahan perilaku. 

Oleh karena itu, pemerintah dan organisasi masyarakat harus berkolaborasi untuk mengatasi hambatan ini, misalnya dengan menyediakan fasilitas daur ulang dan melakukan pelatihan pengelolaan sampah di tingkat komunitas.

Membangun Pemicu Tindakan untuk Perubahan Perilaku

Pemicu tindakan (cues to action) adalah elemen penting dalam HBM untuk mendorong masyarakat bertindak. 

Peristiwa seperti banjir besar atau wabah penyakit sering kali menjadi pemicu yang efektif, tetapi kita tidak perlu menunggu bencana terjadi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. 

Halaman
123

Berita Terkini