Sebaliknya, kita dapat menciptakan pemicu ini melalui edukasi, kampanye kreatif, dan keterlibatan masyarakat secara langsung.
Misalnya, kampanye visual yang menggambarkan hubungan langsung antara sampah dan banjir dapat menjadi alat edukasi yang kuat.
Menggunakan infografis yang menjelaskan bagaimana satu kantong plastik dapat menyumbat saluran air dan menyebabkan genangan besar dapat menggugah pemahaman masyarakat.
Selain itu, program seperti kerja bakti massal atau lomba kebersihan antar-kelurahan dapat menjadi langkah awal untuk membangun kebiasaan kolektif dalam mengelola sampah.
Pemerintah juga dapat memberikan insentif kepada komunitas yang berhasil mengelola sampah dengan baik, seperti penghargaan atau bantuan dana untuk meningkatkan infrastruktur lokal.
Insentif ini tidak hanya memotivasi masyarakat untuk bertindak, tetapi juga menciptakan efek domino di wilayah lain.
Kampanye yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti sekolah, organisasi masyarakat, dan media, akan memperkuat pesan bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama.
Menuju Masa Depan yang Bebas Ancaman Sampah
Masalah sampah di Ternate bukan sekadar isu estetika.
Ini adalah ancaman nyata yang mengancam kesehatan, lingkungan, dan kualitas hidup kita.
Dengan menggunakan pendekatan Health Belief Model, kita dapat memahami akar permasalahan dan merancang solusi yang sistematis.
Meningkatkan persepsi ancaman, menekankan manfaat tindakan, mengatasi hambatan, dan menciptakan pemicu tindakan adalah langkah-langkah kunci untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah.
Kini, saatnya bagi kita semua untuk bertindak.
Sampah bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi tanggung jawab bersama.
Dengan bekerja sama, kita dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah, dari sekadar gangguan visual menjadi ancaman yang harus segera diatasi demi masa depan yang lebih baik.
Dengan langkah-langkah yang tepat,Ternate dapat menjadi contoh bagaimana pengelolaan sampah yang baik tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (*)