Sementara, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Malut yang diwakili Ekonomi Junior Fungsi Perumusan Perda Malut Rasyid Ramdan Samsyuri, memaparkan Maluku Utara tercatat inflasi 0,43 persen (mtm) pada November.
Dengan komoditas penyumbang Inflasi utama yaitu ikan-ikanan segar, bawang merah, dan tomat.
Kondisi tracking Inflasi tahunan Maluku Utara menunjukkan pada tiga bulan terakhir, Inflasi YOY Malut berada di atas angka nasional.
Baca juga: Abdul Hakim Adjam Sampaikan Ini Saat Hadiri Pembukaan Musda Kwarda ke 5 Gerakan Pramuka Maluku Utara
Sehingga terdapat komoditas beras, sigaret kretek mesin dan emas perhiasan selalu menjadi penyumbang inflasi terbesar pada 3 bulan terakhir.
Ditarik lebih jauh, Inflasi Maluku Utara pada 2022 selalu berada dibawah nasional namun berbalik menjadi diatas nasional pada 2023.
"Berdasarkan data historis, Inflasi Maluku Utara pada semester kedua relatif stabil. Namun akan meningkat pada momen Nataru dengan komoditas yang sering menjadi penyumbang yaitu ikan malalugis, angkutan udara dan bawang merah, "cetusnya. (*)