TRIBUNTERNATE.COM, WEDA - Akademisi Universitas Bumi Hijrah Tidore, Maluku Utara Isra Muksin menyoroti pembangunan jembatan di Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Halmahera Tengah.
Bagaimana tidak, pasalnya hingga saat ini jembatan tersebut tak kunjung selesai, padahal dikerjakan sejak tahun 2023.
Bahkan infomrasi yang dihimpun TribunTernate.com, anggarannya sudah cair 100 persen.
Anggarannya proyek Rp 1.962.000.000,00, diambil dari APBD 2023, dikerjakan CV Karya Gemilang Indonesia.
Baca juga: Polda Maluku Utara Dinilai Sukses Amankan Pilkada 2024
Olehnya itu, Isra Muksin meminta DPRD Halmahera Tengah lebih memaksimalkan fungsi pengawasannya.
Pihak rekanan harus dipanggil guna memberikan klarifikasi, terkait progres pembangunan jembatan yang dimaksud.
"Panggil dan rekanan harus buka-bukaan soal proyek ini, kalau ada sesuatu berimplikasi terhadap pelanggaran hukum."
"Maka DPRD bisa merekomendasi untuk diproses, secara hukum tentunya, "pinta Isra Muksin.
Baca juga: Basarnas Ternate Selamatkan 573 Orang dari Operasi SAR Sepanjang Tahun 2024
"Kalau DPRD tidak melakukan pemanggilan, maka fungsi (pengawasan) patut dipertanyakan, "sambungnya.
Seraya menegaskan, jembatan merupakan akses utama bagi keberlangsungan ekonomi masyarakat Halmahera Tengah.
Terpisah Ketua Komisi III DPRD Halmahera Tengah Aswar Salim belum terkonfirmasi hingga berita di publis. (*)