Pemprov Malut

Sherly Laos di Program 100 Hari Pertama: SMA, SMK dan SLB Negeri se-Maluku Utara Gratis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENDIDIKAN GRATIS - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos, saat sampaikan pidato politik perdananya di Paripurna di Kantor DPRD Maluku Utara di Sofifi, Kamis (6/3/2025). Sherly Laos menegaskan bahwa di program 100 hari pertamanya, pendidikan gratis untuk SMA, SMK dan SLB Negeri se Maluku Utara akan diterapkan.

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Iuran bulanan gratis untuk seluruh SMA, SMK dan SLB di Maluku Utara jadi program Gubernur Sherly Laos di 100 hari pertamnya.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sherly Laos pada pidato politik perdananya di Paripurna DPRD Provinsi Maluku Utara, Sofifi, Kamis (6/3/2025).

Pidato politik perdana itu disampaikan Sherly Laos, didampingi Wakil Sarbin Sehe pada acara Serah Terima Jabatan (Sertijab).

Baca juga: Gubernur Maluku Utara Gelar Pasar Murah Selama Safari Ramadan 2025

STATEMENT: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos dalam berpidato perdana dalam paripurna di kantor DPRD Maluku Utara, Kamis (6/3/2025) (Dok Humas Pemprov Maluku Utara)

Pada akhir pidatonya, Sherly Laos menegaskan bahwa penerapan pendidikan gratis menjadi program dirinya bersama Sarbin Sehe di 100 hari pertama.

Sherly Laos bahkan telah memberi perintah langsung ke Plt Kadindikbud Maluku Utara Abubakar Abdullah, untuk memastikan penerapan program tersebut.

"Kemarin saya telah memerintahkan Plt Kepala Dinas Pendidikan untuk memastikan program 100 hari pertama, sekolah gratis bisa kita mulai terapkan,"

"Minimal di sekolah negeri, tidak ada lagi pungutan iuran di SMA, SMK dan SLB negeri di seluruh Maluku Utara,"

Di tengah-tengah pidatonya, Sherly Laos mengkonfirmasi langsung ke Plt Kadindikbud Maluku Utara Abubakar Abdullah, terkait penerapan program tersebut.

Gubernur menutup pidato politik perdananya it dengan dua pantun dengan bunyi seperti tanda dimulainya Pemerintahan Sherly - Sarbin.

Dua pantun tersebut berbunyi:

Jalan-jalan ke Morotai,
mampir ke daruba untuk belanja
Habis dilantik jangan santai,
Sudah saatnya bekerja!

Beli ikan di pasar gotowasi,
ditawar murah sama si Bob
Kalau ada yang mau coba korupsi,
siap-siap saya non-job! 

Adapun acara sertijab ini dihadiri oleh seluruh pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Maluku Utara.

Lalu Forkopimda, Bupati dan Wali Kota se-Maluku Utara, Pejabat Pemprov, Ketua Parpol, akademisi serta tokoh masyarakat lainnya.

Pemprov Malut Tanggung Iuran Bulanan SMA, SMK dan SLB, Berapa Besarannya?

Plt Kadindikbud Maluku Utara Abubakar Abdullah. (TribunTernate.com/Sansul Sardi)

Tanggungan iuran bulanan untuk seluruh siswa SMA, SMK dan SLB di Maluku Utara akan ditanggung Pemprov yang bersumber dari APBD.

Nantinya, setiap siswa/i SMA,SMK dn SLB ini akan menerima sebesar Rp 150 ribu untuk iuran bulanan.

"Progam dalam 100 hari kerja saya dan Pak Sarbin khusus di bidang pendidikan ini adalah, akan memberikan biaya bulanan kepada mereka (siswa/i) kelas 1, 2 dan 3 sebesar Rp 150 ribu," ucap Sherly Laos, Kamis (6/3/2025).

Sementara, Plt Kadindikbud Maluku Utara Abubakar Abdullah mengatakan, keinginan Sherly Laos adalah mengadakan pendidikan gratis, terjangkau dan bermutu.

Program ini kata Abubakar Abdullah bukan sekedar menggratiskan pendidikan, tetapi harus juga terjangkau dan bermutu.

"Jadi dalam pidato Ibu Gubernur bisa disimak sangat komprehensif, meski disebut program pendidikan gratis tetapi harus terjangkau dan bermutu. Sehingga tiga hal itu harus disiapkan oleh kami dengan baik," katanya.

Abubakar juga mengatakan, tahun ini SMA, SMK dan SLB di Maluku Utara mendapat alokasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) sebesar Rp 120 miliar lebih.

Dalam praktek selama ini, kata Abubakar Abudullah dana itu tak mencukupi kebutuhan sekolah, dan harus mengsiasati memakai dana komite. 

"Jadi sekarang ini yang kita akan bebaskan adalah dana komite dan ditarik menjadi tanggung jawab kami, dan tak lagi menarik lagi ke masyarakat dana tersebut."

"Saat ini kita lagi susun skemanya dengan total siswa/i di Maluku Utara sebanyak 63 ribu orang, yang tersebar di sekolah negeri dan swasta," tandas Abubakar Abdullah. (*)

Berita Terkini