Yakni menggerakkan para wanita di daerahnya namun dengan anggaran yang begitu kecil.
"Saya berdiri di sini bukan hanya sebagai seorang gubernur atau Ketua Pembina PKK, tapi saya juga alumni dari PKK."
"Saya pernah menjadi salah satu dari ibu-ibu yang duduk di sana sebagai Ketua Penggerak PKK Kabupaten Pulau Morotai waktu itu."
"Saya tahu bagaimana menggerakkan PKK dalam kondisi anggaran yang sangat minimalis itu," ujar Sherly Laos.
Lebih lanjut, Sherly Laos menyinggung soal anggapan negatif yang terkadang muncul mengenai ibu-ibu PKK.
Maka dari itu, kerja nyata untuk masyarakat begitu penting demi membuktikan bahwa PKK berperan di tengah-tengah warga.
"PKK itu bukan hanya sekadar sebuah organisasai, bukan juga hanya sekadar rutinitas program, tapi kita harus membuat mereka yang kadang melihat ibu PKK cuma sibuk jalan-jalan, bahwa seakan-akan PKK sibuk tapi tidak ada output-nya, itu harus yang kita ubah."
"Bukan dengan kata-kata, bukan dengan marah-marah, tapi menunjukkan output, menunjukkan kinerja, bahwa jika pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi bekerja sama, bersinergi dengan baik, dengan Ketua PKK masing-masing dengan anggotanya. Maka bisa menghasilkan hasil yang luar biasa," pesannya.
Selain itu, Sherly Laos juga menyampaikan pesan soal pencegahan pelecehan seksual.
Sherly Laos tidak ingin anak-anak sebagai generasi penerus menjadi korban fisik atau psikis dari pelecehan seksual.
Maka dari itu, sang gubernur menitipkan program sosialisasi pencegahan pelecehan seksual kepada para Ketua PKK di kabupaten dan kota di seluruh Maluku Utara.
Adapun program itu memang pernah dilakukan Sherly Laos kala menjadi Ketua PKK di masa jabatan mendiang Benny Laos sebagai Bupati Pulau Morotai.
Sherly Laos berharap, para wanita bisa berdaya untuk menggaungkan pencegahan pelecehan seksual.
"Dan satu program yang dulu pernah saya lakukan dan menurut saya baik untuk dilakukan, yaitu sosialisasi tentang pencegahan pelecehan seksual pada anak."
"Dan waktu ketika saya masih menjadi Ketua PKK di Kabupaten Pulau Morotai, saya melakukan kunjungan ke SD, SMP, dan SMA."