TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAIĀ - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Morotai, Maluku Utara, dr Tonny Humbas, mengaku pihaknya masih memiliki utang bawaan di Kimia Farma mencapai Rp 2,7 miliar.
"Kalau Kimia Farma torang (kami) masih ada utang obat, kalau tidak salah nominalnya Rp 2,7 miliar, dan itu utang bawan dari tahun-tahun sebelumnya," akuinya, Senin (19/5/2025).
Kata Tonny, pembayaran utang tersebut akan disesuaikan dengan kondisi keuntungan daerah.
Baca juga: 5 Contoh Pidato Amanat Upacara Hari Kebangkitan Nasional, Harkitnas Diperingati 20 Mei 2025
Baca juga: Dorong Rehabilitasi Sosial dan Kesehatan, Gubernur Malut Sherly Laos dan Kemensos Teken MoU
"Utang Kimia Farma itu akan tetap dibayar. Tetapi kami akan lihat dulu keuangan 2025 ini, kalau ada sisa maka akan dibayarkan," katanya.
Meski Kimia Farma tak lagi sebagai supplier utama obat-obatan di RSUD Ir Soekarno, namun pihaknya masih menjalin kerjasama.
"Jadi apotik utama rumah sakit sekarang itu ada di rumah sakit sendiri di farmasi. jadi Kimia Farma sekarang jadi apotek pelengkap," pungkasnya. (*)