Pemprov Malut

Maluku Utara Raih 6 Titik Program Kampung Nelayan Merah Putih, Terbanyak Secara Nasional

Penulis: Sansul Sardi
Editor: Munawir Taoeda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CAPAIAN: Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara Fauzi Momole ketika bersedia diwawancarai Tribunternate.com, Kamis (10/7/2025)

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Maluku Utara kembali mencatat prestasi membanggakan dalam sektor kelautan dan perikanan.

Dari total 100 titik program Kampung Nelayan Merah Putih yang dialokasikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk seluruh Indonesia, Maluku Utara berhasil mengamankan enam titik, jumlah terbanyak dibanding provinsi lainnya.

Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara Fauzi Momole menjelaskan, pencapaian ini tak lepas dari kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kementerian, termasuk saat kunjungan kerja Sherly Laos yang turut didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan RI.

"Dari 100 titik se-Indonesia, jika dirata-ratakan, setiap provinsi seharusnya hanya dapat dua hingga tiga titik."

Baca juga: Lagi, Rapat Paripurna DPRD Halmahera Selatan Tak Penuhi Kuorum, Pansus DOB Terancam Gagal

"Tapi Maluku Utara diberi enam titik. Ini merupakan hasil dari paparan langsung di hadapan jajaran kementerian, yang disampaikan bersama Gubernur, "ungkap Fauzi, Kamis (10/7/2025).

Ada pun enam titik yang akan menerima program Kampung Nelayan Merah Putih di Maluku Utara adalah:

Desa Bajo, Kepulauan Sula

Desa Wasileo, Halmahera Timur

Desa Loleo, Halmahera Tengah

Satu titik di Pulau Morotai

Desa Loloda, Halmahera Utara

Desa Tuwada, Halmahera Barat

Dari keenam titik tersebut, lima fokus pada pengembangan perikanan tangkap, sedangkan satu titik di Halmahera Barat akan dikembangkan sebagai sentra perikanan budidaya.

"Setiap titik dialokasikan anggaran sebesar Rp22 miliar. Jadi total dana yang akan digelontorkan untuk Maluku Utara mencapai Rp132 miliar, "jelasnya.

Fauzi juga menegaskan bahwa meski Dana Alokasi Khusus (DAK) belum pasti, melalui program ini penguatan infrastruktur perikanan bisa tetap berjalan.

Salah satu contoh yang diangkat adalah Desa Wasileo yang selama ini kesulitan menangani hasil tangkapan ikan saat musim Haik Sesen.

"Warga kita terpaksa mengubur hasil tangkapan karena tidak ada fasilitas penyimpanan. Dengan program ini, kita harap hal itu tidak terjadi lagi, "tegasnya.

Program ini juga akan disinergikan dengan pendirian koperasi merah putih, sebagai pengelola utama fasilitas dan sarana perikanan yang akan dibangun di masing-masing desa penerima program.

Baca juga: Pesan Wakil Wali Kota Tidore Ahmad Laiman ke Beatrix Missy Calon Paskibraka Nasional 2025

"Basis penggeraknya akan dilihat apakah per kelompok atau per individu. Namun prinsipnya akan dikelola lewat wadah seperti koperasi di desa atau lembaga yang kompeten, "tambahnya.

Fauzi berharap agar pemerintah kabupaten/kota penerima manfaat bisa segera memacu kesiapan di lapangan, mengingat program ini langsung menyentuh masyarakat nelayan.

"Pemprov sudah mendorong maksimal. Sekarang giliran teman-teman di kabupaten/kota untuk menindaklanjuti agar program ini benar-benar memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan nelayan, "pungkasnya. (*)

Berita Terkini