"Di bawahnya terdapat ahli gizi dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari D3, S1 hingga S2 yang menghitung dan menyesuaikan kecukupan gizi setiap porsi, "ungkap Ramli.
Ia juga menjelaskan, semua bahan pangan yang digunakan dalam program MBG bersumber dari pasokan lokal.
Baca juga: KPAI Kritisi Lemahnya Pengawasan Menu Program MBG di Ternate
Namun jika tidak tersedia di lapangan, maka akan diambil dari pasar atau tempat lain.
Ramli memastikan, kualitas bahan makanan diperhatikan sesuai petunjuk teknis, termasuk penggunaan beras premium.
"Program ini, memang masih tergolong baru, jadi kami terus berkoordinasi dan melakukan evaluasi menyeluruh, agar pelaksanaannya semakin baik dan aman bagi siswa, "tutupnya. (*)