TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Maluku Utara, menyampaikan permohonan maaf kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) atas ketidaknyamanan yang terjadi saat proses absensi.
Masalah antrean panjang saat absensi online rutin terjadi setiap Senin pagi.
Kondisi ini terlihat jelas di lantai I Kantor Gubernur Maluku Utara di Sofifi, Senin (4/8/2025).
Baca juga: Hoaks Sherly Tjoanda Bagi-Bagi Uang Puluhan Juta Rupiah sesuai Bulan Lahir, Videonya Viral
Berdasarkan Tribunternate.com, ASN mengantre panjang untuk absen tepat waktu, namun sering kali terhambat oleh sistem.
Keluhan ini diungkapkan sejumlah pegawai. Mereka merasa waktunya tersita karena mengantre dan menunggu respons sistem.
"Bukan bermaksud mengeluh, tapi antreannya panjang. Harusnya sistem ini diperbanyak, supaya tidak menyita waktu," keluh para ASN saat mengantre.
Masalah teknis tersebut diduga karena tingginya jumlah pengguna pada waktu yang sama. Akibatnya, server menjadi lambat bahkan mengalami gangguan atau error.
"Penyebab utama yang diidentifikasi adalah keterbatasan kapasitas server dan bandwidth jaringan," kata ASN.
Menanggapi persoalan tersebut, Plt Kepala BKD Provinsi Maluku Utara, Zulkifli Bian, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh ASN yang terdampak.
"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan para ASN. Ini menjadi catatan penting bagi kami di BKD, dan kami berkomitmen merespons secara cepat keluhan ini," ungkap Zulkifli kepada Tribunternate.com.
Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi internal.
Dan menyadari perlunya peningkatan pada aspek teknis sistem absensi online, terutama kapasitas server dan jaringan internet yang digunakan.
Sebagai langkah awal, kata Zulkifli, BKD berencana melakukan maintenance berkala pada sistem absensi online, sekaligus mempertimbangkan, penambahan bandwidth, agar sistem dapat melayani jumlah pengguna yang tinggi, secara lebih optimal.
Ia menegaskan, keluhan semacam ini, merupakan bagian dari konstruktif demi peningkatan kualitas pelayanan kepegawaian di lingkungan Pemprov Maluku Utara.
"Kami akan evaluasi dan tingkatkan sistemnya. Harapannya, antrean panjang tidak lagi terjadi dan absensi bisa dilakukan dengan lancar, cepat, dan efisien," tambah Zulkifli.
Baca juga: Dianggarkan Rp 600 Juta, DPRD Taliabu Harapa Jembatan Fangahu I Mulai Diperbaiki
Keluhan itu juga, Zulkifli mengaku akan menindaklanjuti ke Sekprov Samsuddin A Kadir, Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe, juga Gubernur Maluku Utara Sherly Laos.
Langkah perbaikan ini diharapkan segera terealisasi, mengingat absensi merupakan bagian penting dalam kedisiplinan dan kinerja ASN.
Dengan sistem yang lebih baik, maka pelayanan publik pun dapat berjalan lebih optimal tanpa terganggu oleh persoalan teknis internal. (*)